Kericuhan terjadi saat hari buruh di depan gedung negara grahadi Surabaya. Selain memukuli pendemo, polisi juga mengamankan dua mahasiwa dalam aksi demonstrasi hari buruh tersebut. Kericuhan bermula dari mahasiswa yang dihadang petugas untuk melakukan aksi. Karena melawan, dua mahasiswa tersebut pun mendapat perlakuan fisik dan membawanya dan dimasukkan ke mobil polisi. Melihat rekannya diamankan, beberapa peserta aksi yang terdiri dari gabungan buruh dan mahasiswa terlihat tidak terima. Mereka meminta agar rekannya tersebut dibebaskan, bahkan menghadang mobil polisi yang hendak membawa dua mahasiwa tersebut. "Surabaya makin repreaif aja polisinya. Kalian makan dari uang pajak tetapi represif," kata aktivis dari Front Mahasiswa Nasional (FMN) Anin. Dari pantauan, hingga kini, aksi ratusan orang menggelar aksi di depan gedung Grahadi. Puluhan polisi terlihat berjaga jaga di depan gedung Grahadi untuk mengantisipasi jika terjadi bentrokan. "Tadi cuma mau jalan sudah digeruduk dan lari belum ngapa ngapain tapi sudah ditangkap," kata salah satu aktivis. Sementara kericuhan juga terjadi di jalan simpang Surabaya. Dua mahasiswa dipukuli pihak kepolisian lantaran diduga melakukan provokasi dan ejekkan.[bdp]
- Cerita Inspiratif Dirut LKBN Antara di Tegalboto Memanggil 3 Unej
- Idul Adha, PT Lisa Bagikan Ratusan Paket Daging Kurban kepada Warga
- Jemput Bola, Pemkot Surabaya Fasilitasi ODGJ Perekaman e-KTP
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dua Sungai Meluap Akibat Hujan Deras, Mojoagung Banjir
- Terhimpit Ekonomi, ASN Di Madiun Mencuri Di Toko
- Kejari Madiun Raih Peringkat Pertama se-Jatim Bidang Datun