Ratusan orang mengenakan seragam sekolah dan kaos hitam kembali memulai aksi duduk di depan sebuah sekolah pada Rabu (2/10). Aksi tersebut dilakukan untuk mengutuk penembakan yang dilakukan oleh polisi terhadap seorang pengunjuk rasa remaja dalam bentrokan, Selasa (1/10).
- Putus Praktek Korup Politisi, RR Usulkan Parpol Dibiayai Negara
- Friksi Mega-SBY Kembali Diungkit, Politik Dendam Dan Sakit Hati Yang Tak Sehat
- Data KPK: Lebih 500 BUMD Alami Kerugian hingga Terindikasi Korupsi Dana CSR
Tsang ditembak dari jarak dekat menggunakan peluru langsung oleh polisi. Aparat kepolisian mengaku terancam atas aksi pengunjuk rasa yang mengacungkan tiang dan payung untuk mengepung petugas
Koresponden Al Jazeera, Scott Heidder melaporkan dari rumah sakit tempat Tsang dirawat, remaja tersebut sempat berada dalam kondisi kritis. Namun pihak berwenang mengatakan saat ini Tsang sudah berada dalam kondisi stabil.
Atas aksi penembakan Tsang, siswa sekolah menengah merencanakan boikot kelas massal. Tidak hanya siswa, pengunjuk rasa dewasa juga ikut melakukan aksi duduk di luar sekolah Tsang menimba ilmu.
Di lain kesempatan, Kepala Polisi Hong Kong, Stephen Lo mengatakan polisi akan menyelidiki kasus penembakan tersebut. Meski demikian, ia tetap membela tindakan berdarah tersebut sembari menjelaskan saat ini 25 orang petugas juga mengalami luka-luka akibat bentrokan.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- AHY Serukan Seluruh Kader Jalankan Program Pro Rakyat
- Gebuk Malaysia dan Puncaki Klasemen Sementara, Peluang Tim Futsal Indonesia Makin Besar
- Yusuf Husni: Logikanya Jika Golkar Dapat 50 Juta Suara Pasti Jadi Pemenang Kalahkan PDIP