Pernyataan "Kemenag hadiah untuk NU" turut disoroti Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
- Sektor Esensial Tetap Beroperasi, Menko Airlangga Jamin Tidak Terjadi Gelombang PHK
- Tjahjo Kumolo Usulkan Pemecatan PNS Tersangkut Jual Beli Vaksin Covid-19
- LBM Eijkman Dilebur ke BRIN, PPP Berharap Para Peneliti Tidak Disia-siakan
Anggota Dewan Syuro PKB, KH Maman Imanulhaq meminta Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas memperbaiki pola komunikasi sehingga tidak memicu kontroversi.
"Para pejabat harus melakukan introspeksi diri bahwa pola komunikasi semacam itu jadi sangat rawan disalahpahami publik dan itu merugikan presiden, merugikan pemerintah," kata KH Maman Imanulhaq kepada media, Selasa (26/10).
Mestinya sebagai pejabat negara, Yaqut Cholil yang akrab disapa Gus Yaqut, bisa memberikan statement menyejukkan di tengah upaya moderasi umat beragama di Tanah Air.
"Ini persoalan komunikasi saja. Sebagai pejabat negara yang mengayomi seluruh umat beragama di Indonesia, Menteri Agama seharusnya sadar setiap kata yang keluar dari dirinya menjadi perhatian publik," tambah Kiai Maman.
Oleh sebab itu, Maman yang juga pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi itu, berharap agar Menteri Agama lebih berhati-hati dalam melakukan komunikasi publik.
Kiai Maman sebenarnya memahami alibi Gus Yaqut guna memberikan motivasi kepada para santri dan pesantren di bawah payung besar Nahdlatul Ulama (NU). Apalagi lontaran kalimat itu dikemukakan pada forum internal keluarga besar NU.
"Dari redaksional yang dikatakan beliau 'hadiah untuk NU' tidak an sich memberikan Kemenag untuk NU. Namun NU dengan sifat inklusif serta moderatnya, diberikan kesempatan mengelola Kemenag sehingga bisa menjadi pelindung bagi kelompok dan agama-agama lain," kata Kiai Maman.
Anggota Komisi VIII DPR RI ini pun mengaku mengenal Gus Yaqut. Menurut Maman, Ketua GP Ansor itu punya komitmen yang luar biasa terhadap upaya moderasi umat beragama.
Statement yang kemarin keluar pun tidak serta merta mendegradasi kerja-kerja yang telah dilakukannya dalam mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
"Ini hanya persoalan komunikasi saja," kata Maman menutup.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Beredar Undangan Peluncuran Buku, Ratna Sarumpaet Is Back?
- Presiden Jokowi Tinjau Lokasi Dampak Erupsi Semeru
- Menteri LHK Apresiasi Sinergitas Pemulihan Lahan Terkontaminasi Limbah B3 di Jombang