Promosikan Produk Ekonomi Kreatif, Dekranasda Lounching Tenun Pesawaran Sulam Jelujur

Peluncuran Tenun Pesawaran Sulam Jelujur/RMOLLampung
Peluncuran Tenun Pesawaran Sulam Jelujur/RMOLLampung

Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Pesawaran Nanda Indira meluncurkan tenun Pesawaran Sulam Jelujur di Taman Bumi Andan Jejama di kabupaten setempat.


Ketua Dekranasda Pesawaran Nanda Indira Dendi mengatakan, akan memperkenalkan Sulam jelujur dalam bentuk karya produk unggulan yang dihasilkan dari kolaborasi para pengerajin yang ada di Kabupaten Bumi Andan Jejama.

"Saya sangat bersyukur diberi kesempatan untuk menggali suatu potensi masyarakat desa di Pesawaran dan melestarikan kekayaan wastra Lampung sebuah karya budaya dan sejarah tahun 1905, yang bersinerginya dengan hasilkerajinan tangan Sulam Jelujur yang dihasilkan tangan-tangan terampil para pengerajin Desa Sungai Langka Gedong Tataan," kata Nanda, dilansir dari Kantor Berita RMOLLampung, Selasa (26/10).

Ia menjelaskan, hal ini dapat menjadi sebuah langkah awal yang baik bagi Pesawaran untuk menggali potensi masyarakat desa, dengan nilai sejarah dan warisan budaya yang terdapat dalam kain tenun Pesawaran yaitu Sulam Jelujur Lampung. 

"Launching Tenun Pesawaran Sulam Jelujur Lampung ini akan memperkenalkan sulaman khas Kabupaten Pesawaran, yaitu Sulam Jelujur Pesawaran yang disajikan dalam bentuk produk-produk dan karya kreatif unggulan dari hasil kolaborasi karya para pelaku kreatif Sulam Jelujur yang dirangkum dalam kegiatan atau event seperti pameran dan fashion week Pesawaran 2021," ujarnya.

Ia juga menuturkan, tujuan diluncurkan Tenun Pesawaran Sulam Jelujur Lampung, untuk mendorong kiprah para pelaku ekonomi kreatif, khususnya para pengrajin Sulam Jelujur sekaligus mempromosikan produk-produk ekonomi kreatif. 

"Kegiatan ini diharapkan dapat memunculkan dan meningkatkan kemajuan penunjang ekonomi dari tangan-tangan pelaku ekonomi kreatif," tuturnya.

Sementara, Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona mengatakan, dengan cerita dan latar belakang transmigrasi Lampung tahun 1905, terwujud dalam Sulam jelujur hingga mendapatkan kesempatan dan kerjasama pada tahun 2018 dengan pihak seniman dan Pemerintahan Negara Nederlands untuk menciptakan hasil karya dari Sulama Jelujur yang dipajang di Station Central Metrohal Nederlands Dan Museum Textile Amsterdam.

Selain itu, pada tahun 2019 Sulam Jelujur mendapatkan kesempatan untuk tampil pada acara Fashion Show dan Pameran di South Afrika Selatan.

"Tentunya hal ini menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi kami bahwa karya dari tangan para pengrajin di Kabupaten Pesawaran yang kaya akan adat istiadat dan budaya ini dapat hadir di event internasional. Harapannya agar Sulam Jelujur dan dan kain tapis dapat dikenal masyarakat internasional dan sebagai ajang promosi karya dari pengrajin ke masyarakat internasional," kata Dendi.

Menurutnya, produknya juga bisa memasuki pasar internasional untuk meningkatkan ekonomi para pengrajin. Kita patut bersyukur dengan pencapaian ini, tapi kebanggaan itu harusnya menjadi cambuk agar kita terus meningkatkan kepedulian pada budaya, dan selalu menjaga kebersamaan demi Pesawaran yang damai dan bersatu.

"Dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, Pemkab Pesawaran akan terus mendukung dan terus berupaya mengembangkan ekonomi kreatif dengan memberi nilai tambah terhadap produk ekonomi kreatif di wilayah Pesawaran," kata dia.

Ditempat yang sama, Ketua Dekranasda Provinsi Lampung Riana Sari Arinal mengatakan, salah satu kekayaan budaya Indonesia dalam bentuk kerajinan menyulam yang berada di Lampung yang memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri, baik dalam ragam hias bentuk sulam maupun dari teknik menyulamnya.

"Salah satunya adalah Sulam Jelujur, yang merupakan warisan yang berasal dari transmigrasi pertama di Indonesia tahun 1905 di Provinsi Lampung, tepatnya di Kabupaten Pesawaran," ujar Riana saat memberikan sambutan.

Dikatakannya, selain kualitas, dan kreativitas pengrajin, peran dan dukungan pemerintah, stake holder dan masyarakat sangat dibutuhkan melalui regulasi, dukungan permodalan, pelatihan, penguasaan teknologi serta pemasaran berbasis digitalisasi.

"Diharapkan launching event tenun Pesawaran Sulam jelujur Lampung ini bisa memberikan dampak ekonomi secara luas kepada masyarakat sekitar, membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan perekonomian daerah," pungkasnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news