Sejumlah elemen masyarakat Banyuwangi yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) menggelar aksi demo di depan kantor Bupati Banyuwangi, Rabu (26/2).
- Malam-malam Kunjungi Korban Banjir, Politisi Gerindra Bagikan Ribuan Nasi Kotak
- Ditabrak Kapal Kargo, Empat Nelayan Terapung Selama 12 Jam di Perairan Pulau Maspari
- Warga Curah Kobokan Lumajang Terjebak Erupsi Semeru
Pantauan Kantor Berita RMOLJatim, massa menuntut ijin pertambangan emas PT Bumi Suksesindo (BSI) dan PT Damai Suksesindo (DSI).
“Menuntut pemerintah mencabut Izin Usaha Pertambangan status Operasi Produksi (IUP-OP) PT BSI dan status Eksplorasi (IUP Eksplorasi) PT DSI,” kata korlap dan penanggung jawab aksi sekaligus Ketua Distrik Banyuwangi, Subandik.

Dalam demo ini, GMBI menurunkan seluruh perwakilan se-Jatim. Jumlah massa diperkirakan 250 orang dengan membawa spanduk berwarna hitam GMBI.
“Seluruh perwakilan GMBI Jatim turun,” terang Subandik.
Meski diguyur hujan lebat, namun tidak menyurutkan aksi massa untuk menyampaikan aspirasinya.
Dalam demo ini ratusan aparat keamanan dari Polri hingga Satpol PP dikerahkan, begitu juga dengan anjing pelacak.
Sebelumnya di Surabaya, sejumlah warga Banyuwangi juga melakukan aksi demo. Tuntutannya serupa mendesak Gubernur Jatim mencabut ijin pertambangan PT BSI dan PT DSI.
Warga Tumpang Pitu yang demo di kantor gubernuran datang dari Banyuwangi dengan mengayuh sepeda onthel. Namun hingga empat hari menggelar aksi, hingga kini pendemo belum ditemui oleh gubernur.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KSAL: Jauh Di Dasar Laut Bali Terbaring Prajurit Pemberani KRI Nanggala-402
- Pria Misterius Tembak Mati Pimpinan Terkemuka Muslim Rohingya
- Densus 88 Terlibat Baku Tembak dengan Terduga Teroris, Dua Tewas dan Satu Anggota Luka