Di tengah kondisi pandemik virus corona baru (Covid-19), masyarakat tampaknya bakal semakin tertekan dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokok.
- Program bjb Mesrakan Bali, Agar Masyarkat Terhindar Jeratan Pinjol Ilegal
- Dukung Pembangunan Hutan Kota
- IMF Peringatkan Bunga Pinjaman Indonesia Terlalu Tinggi, Didik J. Rachbini: Terlambat, Rakyat Sudah Banyak Berkorban
Seperti yang terlihat di Pasar Kurik, Merauke. Sejumlah kebutuhan pokok masyarakat mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan.
Harga bawang merah yang sebelumnya Rp 60 ribu/kg terus mengalami kenaikan. Hingga hari ini, Jumat (1/5), harga bawang merah menembus Rp 100 ribu/kg.
Disusul harga gula pasir yang semula Rp15 ribu/kg naik menjadi 20 ribu/kg. Minyak goreng Bimoli biasa ukuran 5 liter, dari sebelumnya Rp 70 ribu naik jadi Rp 75 ribu. Sementara minyak goreng Sunco 5 liter dari sebelumnya Rp 75 ribu naik jadi Rp 80 ribu.
Begitupun dengan komoditas lainnya. Seperti cabai dari kisaran Rp 30-40 ribu/kg naik jadi Rp 50-60 ribu/kg. Kentang dari Rp 30 ribu/kg naik jadi Rp 40 ribu/kg. Jahe sebelumnya kisaran Rp 50-60 ribu/kg, naik jadi Rp 70-80 ribu/kg.
Kemudian Kencur dari harga Rp 25 ribu/kg, naik jadi Rp 35 ribu/kg. Kunir dari harga Rp 10 ribu/kg naik jadi Rp 15 ribu/kg.
Salah satu pedagang di Pasar Kurik, Sri Sustianingsih, mengaku lonjakan harga membuat daya beli masyarakat menurun. Namun, untuk beberapa kebutuhan pokok lainnya walaupun mahal tetap dibeli.
“Ya daya belinya turun, biasa saya kalau jual bawang merah Rp 60 ribu/kg habisnya cepat. Sekarang naik jadi Rp 100 ribu/kg, jangankan 1 kilo, setengah kilo saja nggak habis dibeli. Tapi kalau cabai walau mahal tetap aja dibeli,” bebernya kepada Kantor Berita RMOLPapua, Jumat (1/5).
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Ekonomi Bangkit, Go Cement Gencarkan Kegunaan Aplikasi Hingga ke Para Tukang
- Intiland Gelar Program Penjualan Year-End Symphony 2021
- bank bjb Dinobatkan sebagai Bank Bank dengan Kinerja Terbaik dalam Upaya Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional