Untuk mengurangi angka kemiskinan, Bupati Ngawi Budi Sulistyono/Kanang terus melakukan langkah inovatif. Salah satunya pengembangan industri rumahan melalui budidaya jamur tiram yang saat ini memang trend dipasaran.
- Antisipasi Banjir di Musim Hujan, Pj Wali Kota Malang Tekankan Mitigasi Bencana
- Susenas dan Sakernas 2024 Dimulai, Wali Kota Eri Minta Surveyor Gali Informasi Mendalam untuk Atasi Kemiskinan
- Perubahan Perda Kota Surabaya tentang Perlindungan Anak, Tjutjuk: Kontribusi Untuk Masa Depan
"Penerima bantuan budidaya jamur tiram ini yang jelas sudah ada di BDT baik itu penerima PKH maupun non PKH," terang Budi Priyanto, Rabu, (08/01).
Ungkapnya, mengawali kegiatan pemberdayaan ekonomi itu telah diberikan terhadap 10 kelompok yang tersebar di 3 wilayah kecamatan yakni Kendal, Jogorogo dan Ngrambe. Masing-masing kelompok yang beranggotakan 10 orang mendapatkan bantuan Rp 20 juta.
Total bantuan yang diberikan menyentuh nilai Rp 200 juta bersumber PABPD 2019. Meski demkian kata Budi, bantuan serupa akan terus dilakukan ditahun ini. Ia menyebut melalui pos APBN 2020 akan dikucurkan Rp 1,8 miliar pada 90 kelompok. Sedangkan dari APBD Ngawi 2020 bakal digelontorkan anggaran senilai Rp 400 juta dengan sasaran 20 kelompok.
Terpisah Tri Pujo Handono Kepala Dinsos Ngawi mengamini adanya program pemberdayaan ekonomi melalui dinasnya. Tri Pujo memastikan program yang melalui pos dana pusat maupun daerah bakal direalisasikan sekitar bulan Juni-Juli 2020.
"Sekarang kita mempersiapkan diantaranya tim pendamping yang bakal mengawasi masing-masing kelompok penerima. Dan budidaya jamur tiram sebagai langkah efektif untuk meningkatkan taraf perekonomian warga," jelas Tri Pujo.[dik/bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Promo Merdeka, Warga Surabaya Bebas Sanksi dan Pengurangan Pokok BPHTB Hingga 40 Persen
- Puteri Indonesia 2025 dari Jatim, Khofifah Ucapkan Selamat: Jawa Timur Bangga pada Firsta
- Sambut Hangat Delegasi Hari Habitat Dunia, Pemkot Surabaya Suguhi Pertunjukkan Campursari