Tokoh Papua, Natalius Pigai mengaku kecewa dengan susunan Kabinet Indonesia Maju. Saat ini Presiden Joko Widodo hanya mengakomodasi tokoh Papua oleh Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
- Putusan MK Munculkan Multitafsir Bagi Pj Kepala Daerah dari Unsur ASN
- AS Larang Impor Makanan Laut Dari Armada China, Pekerjanya Mayoritas Orang Indonesia Yang Dipekerjakan Paksa
- Bantuan Dana PIP untuk Ribuan Siswa di Pasuruan Cair, Warga: Terimakasih Pak Faisol Riza!
Saat itu Jokowi memakai topi adat Papua dan duduk bersama anak-anak Papua diwawancarai oleh para wartawan dalam video tersebut.
Jokowi ditanya mengenai kemungkinan ada tokoh Papua yang kembali mengisi jabatan menteri.
"Pernah kan pak ada masyarakat dari Papua yang masuk kabinet seperti Bu Yohana Yembise, untuk ke depan bagaimana (akan ada lagikah)?" tanya wartawan kepada Jokowi dalam video tersebut.
Dengan tegas, Jokowi memastikan bahwa dirinya akan memasukan perwakilan Papua sebagai menteri.
"Saya pastikan ada," ujar Jokowi.
Namun saat ditanyakan berapa jumlah Menteri sari perwakilan Papua, Jokowi hanya meminta wartawan untuk menunggu.
"Nanti dilihat," singkatnya disambut tawa kecil dari anak-anak Papua.
Nah, menurut Pigai, video itu menunjukkan Jokowi telah berdusta. Sebab, tidak ada orang Papua asli yang menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju.
"Tolong sampaikan kepada Bapak Presiden RI bahwa kita harus fair, Wempi Wetipo Wamen, oke. Tapi kami tetap menuntut janji presiden, seorang besar Indonesia di hadapan Tuhan, negara, bangsa. Apalagi di hadapan anak-anak kami (Papua) yang tidak berdosa,†ujar Pigai dalam keterangan tertulisnya dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (25/10).
"Dosa besar menanamkan berbohong kepada anak-anak kecil pemimpin masa depan,†sambungnya.
Mantan komisioner Komnas HAM itu menegaskan bahwa dirinya dan masyarakat Papua tidak haus akan jabatan dan kekuasaan. Namun janji yang keburu terucap seperti telah melecehkan orang-orang Papua.
"Ini telah melecehkan bahkan telah menghina kami,†tegasnya.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Survei ARSC: Elektabilitas PDIP Teratas, PKS dan Demokrat Lima Besar
- Gagal Sejahterakan "Kandang Banteng", jadi Batu Ganjalan Ganjar Pranowo Maju Pilpres 2024
- Sering Dipandang Sebagai Ban Serep, Koalisi Perubahan Ingin Peran Wapres Dimaksimalkan