Bencana banjir yang melanda Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo terutama kabupaten Lamongan, hampir terjadi setiap tahun.
- Pemkot Surabaya Bebaskan Denda Retribusi Ijin Pemakaian Tanah
- Di Wisuda UPN Veteran Jatim, Pj. Gubernur Adhy Sebut Perguruan Tinggi Penting Sebagai Intellectual Capital Pencetak SDM Berkualitas
- Tata Kelola Pemerintahan CETTAR Antarkan Jatim Jadi Provinsi Terinovatif Se-Indonesia dan Sejalan dengan Tingginya Kepuasan Masyarakat
Kondisi itu membuat Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur Artono heran. Pasalnya, bencana hidrometeorologi itu selalu melanda kabupaten di pesisir Utara Jatim setiap tahunnya.
"Ini kan sudah melibatkan beberapa pemerintahan. Sudah gonta-ganti bupati. Tetap saja sampai sekarang problem bencana banjir tidak berhenti," ujar Artono, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, pada Rabu (9/6).
Politisi PKS itu berharap, ada solusi jangka panjang untuk menghentikan banjir di Lamongan.
"Kalau saya pribadi harus ada penanganan serius untuk menghentikan bencananya," tegasnya.
Dirinya menyarankan, ada sinergi antara Pemerintah Kabupaten Lamongan, Pemprov Jawa Timur dan pemerintah pusat untuk menyelesaikan masalah banjir ini.
Bila memang soal anggaran membuat bendungan, harusnya pembicaraan soal itu bisa segera dilakukan.
"Karena ini bukan bencana yang tidak bisa ditangani, masih bisa ditangani, toh juga tahunan," tegasnya.
Kalau perlu, menurut dia, pemerintah berguru ke Belanda. Negeri Kincir Angin tersebut dianggap sukses merekayasa banjir, mengingat tempatnya yang berada di bawah permukaan laut.
"Terus bisa juga ke Belanda. Kita bisa minta konsultan di sana," ungkapnya.
Selama ini, diakuinya, peran pemerintah provinsi hanya membantu sesuai kewenangan. Legislatif mengintervensi bantuan dinas untuk penanganan pascabanjir.
Kepada dinas sosial misalnya, penekanan terhadap dapur umum yang siaga tak henti terus dilakukan. Kemudian badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) yang selalu diminta untuk melakukan mitigasi dengan baik.
Tujuannya agar kerusakan bisa diminimalisir dengan baik.
"Tapi penyebabnya banjir ini juga perlu dicari solusinya," tandasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kajati Jatim Resmikan 20 Rumah Restorative Justice di Sidoarjo
- Prestasi Pemprov Jatim Menarik ASN Pemprov Sumbar Untuk Magang, Pj. Gubernur Adhy Contohkan CETTAR
- Ziarah ke Makam Dr. Soetomo, Gubernur Khofifah Ingatkan Warga Harus Jadi Inspirator Kebangkitan Nasional Pasca Pandemi