Anggota komisi D DPRD Jawa Timur Aliyadi Mustofa menyambut baik rencana Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di wilayah Madura. Menurut dia, kebijakan menjadikan Madura sebagai KEK, diyakini akan meningkatkan perekonomian warga yang selama ini tertinggal dari wilayah lain di Jatim.
- Pemkot Surabaya Pecat Oknum Petugas Shelter ABH yang Melakukan Tindak Kekerasan
- Qurrota'Ain Rizky Cahyani, Anak Disabilitas RAP Surabaya Raih Juara Dalam Ajang Seni Tingkat Internasional
- Warga Desa Banjardowo Kabuh Jombang Demo Tuntut Kades Turun
Dia menjelaskan, Pemprov Jatim harus bersinergi dengan kepala daerah serempat dan para ulama untuk menyulap Madura menjadi kawasan ekonomi khusus. Pasalnya, selama ini, peran ulama sangat berpengaruh di provinsi penghasil garam tersebut.
"Saya kira harus melibatkan beberapa kepala daerah dari Madura melibakan tokoh kiai penting kaitannya dengan kultur madura berbeda," tambahnya.
Menurut Aliyadi, banyak potensi ekonomi yang masih belum tergarap maksimal di Madura. Salah satunya adalah garam rakyat yang dikelola petani di sepanjang pesisir Madura. Disamping itu, Madura juga punya tempat-tempat wisata yang menarik, tetapi sampai saat ini belum digarap maksimal. Kebijakan menjadikan Madura KEK, harus bisa menggarap sektor tersebut dan mendatangkan keuntungan bagi warga sekitar.
"Terutama garam di kabupaten Sampang, Sumenep kualitasnya luar biasa harus dirong pemerintah yang melibatkan kepala daerah. Salah satunya selebihnya banyak potensi lain angkat perekonomian di Madura misalnya pariwsita kurang terawat dan terurus tidak begitu tertarik," pungkasnya.
Seperti diketahui, Gubernur Jawa Timur akan menjadikan wilayah Madura sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) syariah. Pemprov Jatim sudah menyiapkan lahan untuk mewujudkan programnya itu.
"Kami sudah komunikasikan ini dengan Menko Perekonomian. Kami berharap Islamic Science Park bakal menjadi bagian dari KEK Syariah. Kalau jadi, KEK Syariah ini akan menjadi yang pertama di Indonesia dan dunia," ujar Khofifah, saat jumpa pers terkait pencapaian 99 Hari Kerja Khofifah Emil di Grahadi, Rabu (30/5/2019) dini hari.
Total luas lahan yang dibutuhkan untuk KEK Syariah ini adalah sekitar 101 hektar. Sedangkan saat ini Badan Pengembangan Wilayah Surabaya Madura (BPWS) saat ini sudah memiliki lahan seluas 40 hektar.
Khofifah menyebut untuk mempercepat realisasi rencana ini, wanita yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU itu menyebut sudah bertemu dengan Deputi Menteri khusus KEK.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemkot-Pemkab Kediri Sinergi Gelar Kelud UpHill Challenge 2021
- Dana Hibah untuk Penyelenggaraan Pilkada Surabaya 2024 Capai Rp114,551 Miliar
- Ringankan Korban Tanah Longsor, KAI Daop 7 Madiun Salurkan Bantuan Untuk Warga Nganjuk