Pergantian Panglima TNI kemungkinan akan dilakukan Presiden RI Joko Widodo dalam waktu dekat ini. Pengangkatan Panglima TNI merupakan hak prerogatif Presiden. Tidak ada intervensi dari pihak manapun.
- Panglima TNI: Mudik Perjalanan Batin Kembali ke Akar Budaya
- Posko Terpadu Nataru di Pelabuhan Tanjung Perak Diapresiasi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Gubernur Adhy Sebut Berkat Kolaborasi yang Hebat
- Pj. Gubernur Jatim Bersama Kapolri dan Panglima TNI Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya
Pengamat intelijen sekaligus Direktur Eksekutif Center of Intelligence and Strategic Studies (CISS), Ngasiman Djoyonegoro menyampaikan keyakinannya bahwa Presiden akan melanjutkan tradisi rotasi lintas matra pada pergantian Panglima TNI tahun ini.
Sebagaimana diketahui, sejak Reformasi 1998, Panglima TNI dijabat dari tiga matra laut, darat dan udara secara bergantian, yaitu: Widodo Adi Sutjipto (TNI AL) 1999-2002; Endriartono Sutarto (TNI AD) 2002-2006; Djoko Suyanto (TNI AU) 2006-2007; Djoko Santoso (TNI AD) 2007-2010; Agus Suhartono (TNI AL) 2010-2013; Moeldoko (TNI AD) 2013-2015, Gatot Nurmantyo (TNI AD) 2015-2017, dan Hadi Tjahjanto (TNI AU) 2017-sekarang.
"Analisa pribadi saya kalau melihat rutenya, peluang ada di TNI AL, kalau tradisi bergiliran, meskipun masih ada peluang untuk TNI AD. Kalau TNI AU kecil peluang karena sekarang Pak Marsekal Hadi Tjahjanto dari TNI AU," tutur pria yang akrab dipanggil Simon, Sabtu (29/5).
Simon menuturkan bahwa ke depan terdapat dua agenda strategis pertahanan negara.
Pertama, pengamanan wilayah laut dan kepulauan dari pencaplokan oleh negara-negara lain. Potensi eskalasi konflik lintas negara di Laut China Selatan ke depan cukup tinggi.
"Dukungan penjagaan laut merupakan garda terdepan dalam menjaga kedaulatan, tentu upaya diplomasi tetap dijalankan. Di samping itu, kejahatan trans-nasional, seperti penyelundupan senjata juga terjadi di laut," ujar Simon, seperti diberitakan Kantor Berita Politik RMOL.
Kedua, visi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia perlu dilanjutkan.
Poros Maritim Dunia bertujuan menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, dan makmur melalui pengembalian identitas Indonesia sebagai bangsa maritim, pengamanan kepentingan dan keamanan maritim, memberdayakan potensi maritim untuk mewujudkan pemerataan ekonomi Indonesia.
"Aspek pertahanan maritim merupakan aspek pokok dalam mewujudkan visi Poros Maritim Dunia," ucap Simon.
Secara internal TNI juga memiliki banyak pekerjaan rumah (PR), terutama pada penguatan Minimum Essential Force (MEF) dan teknologi alusista.
Tapi yang lebih penting menurut Simon, seorang Panglima TNI adalah sosok yang memiliki chemistry dan sepemikiran dengan Presiden sebagai panglima tertinggi.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Panglima TNI: Mudik Perjalanan Batin Kembali ke Akar Budaya
- Posko Terpadu Nataru di Pelabuhan Tanjung Perak Diapresiasi Kapolri dan Panglima TNI, Pj Gubernur Adhy Sebut Berkat Kolaborasi yang Hebat
- Pj. Gubernur Jatim Bersama Kapolri dan Panglima TNI Tinjau Persiapan Natal 2024 di Gereja Bethany Surabaya