Dua Guru Tangsel Ikuti Pertukaran Guru Ke Korsel

RMOLBanten. Dua orang tenaga pengajar asal Kota Tangsel terpilih dalam program pertukaran guru Indonesia-Korea Selatan.


"Patut disyukuri, dari 10 guru yang terpilih dua di antaranya berasal dari sini," kata Kepala Dindikbud Tangsel, Taryono , Senin, (28/5/2018).

Dijelaskannya, program pertukaran guru Indonesia-Korea sudah terselenggara sejak 2013 lalu. Kedua guru terpilih nantinya akan ditempatkan di sekolah-sekolah di Korea Selatan selama tiga bulan sejak September hingga November mendatang.

Begitupun sebaliknya, guru terbaik asal Korea Selatan nantinya akan mengajar di sekolah-sekolah di Kota Tangsel. Peserta pertukaran guru yang terpilih dipastikan berkemampuan di atas rata-rata.

Kepastian itu dapat dilihat dari salah satu dari tujuh kriteria yang telah ditetapkan sebagai persyaratan seleksi.

"Guru yang ikut seleksi harus menguasai Bahasa Inggris secara lisan dan aktif. Kemampuan berbahasa asing juga disertai sertifikat TOEFL minimal skor 450," katanya.

Sementara Hadi Sukoco, Guru dari Al-Zahra mengungkapkan, pemberangkatan pertukaran guru tersebut pada September dan berlangsung selama tiga bulan hingga November 2018.

Kami akan mengunjungi beberapa daerah yang ada di Korea, dan untuk saya akan ke SMP, dengan sistem kelas, mengenalkan budaya Indonesia khususnya Tangsel kepada siswa-siswi Korea," terangnya.

Yanti Ramdani asal SD Al-Fath di Cirendeu, menceritakan dirinya bisa lolos program ini, karena persyaratan terpenuhi diantaranya, telah mengajar selama lima tahun, sudah tersetifikasi, memiliki TOEFL 450, memiliki pengalaman pertukaran guru, mengikuti rangkaian tes, psikotes, Bahasa Inggris, performan dan pengenalan budaya setempat lalu wawancara.

Dari 500 peserta guru se-Indonesia, dua guru Tangsel mewakili pertukaran guru ke Korea,” tandasnya.[mor] 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news