Keputusan sepihak Partai Nasdem menduetkan Anies Baswedan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, sangat berisiko.
- Penasihat Kapolri Blunder Soal Tewasnya Bos Rental Mobil
- Kemnaker Klaim Sudah Tuntaskan 97 Persen Aduan THR, Sisanya Masih Proses
- Festival Rujak Uleg 2024 Sukses Digelar di Balai Kota
Pernyataan itu disampaikan Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (1/9).
"Anies muncul dengan gagasan perubahan, dan itu yang menjadi daya tarik pemilih yang kontra status-quo, sementara Cak Imin erat dengan status pendukung rezim," kata Andi.
Duet Anies-Cak Imin itu dipastikan sulit mengusung tema-tema perubahan. Selain itu, elektabilitas Cak Imin yang pas-pasan juga sulit mendongkrak suara pasangan ini.
Analis Politik Universitas Nasional itu juga menambahkan, kecenderungan pemilih Anies seolah tidak menginginkan Cak Imin sebagai Cawapres.
"Akibatnya, diprediksi akan banyak pemilih Anies yang memilih tiarap, atau bahkan mundur," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran
- Revitalisasi Pasar Kembang Tahap Pertama Segera Dimulai, PD Pasar Surya Bangun TPS untuk Pedagang