Kondisi bangsa Indonesia saat ini dinilai masih tak jauh beda dengan masa penjajahan Belanda. Meski berstatus negara merdeka, Indonesia belum benar-benar berdiri untuk rakyat.
- Cerita Bung Karno Cari Makam Imam Bukhari di Uzbekistan
- Mas Pj Tancapkan Jejak Sang Proklamator di Kota Mojokerto, Gunakan Nama Bung Karno untuk Jalan Balongcangkring-Rejoto
- Ziarah Makam Proklamator RI Jelang HUT Jatim Ke-78, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Teladani Perjuangan dan Pengorbanan Bung Karno
Pandangan tersebut disampaikan aktivis Syahganda Nainggolan saat berbicara dalam pertemuan Perhimpunan Menemukan Kembali Indonesia, di Jakarta, Jumat (11/3).
Awalnya, Syahganda menyinggung Syarikat Islam, organisasi pertama dan tertua di Indonesia. Di tempat pemimpin SI, Tjokroaminoto, para tokoh termasuk Soekarno berkumpul untuk membahas nasib bangsa yang akan didirikan.
"Di tempat Tjokroaminoto, diceritakan bagaimana Indonesia akan didirikan, yang dimiliki seluruh rakyat Indonesia dan seluruh kekayaan yang sebelumnya dikelola Belanda dibagikan merata kepada rakyat," kata Syahganda seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (12/3).
Merujuk buku “Indonesia Menggugat” yang ia baca, Syahganda merangkum ada tiga perjuangan Bung Karno. Pertama adalah menghancurkan oligarki.
"Oligarki saat itu adalah Belanda dan Eropa. Kedua, Bung Karno meminta kebebasan, demokrasi kebebasan," kata Syahganda.
Tema ketiga dalam perjuangan Bung Karno adalah soal keadilan dan kesejahteraan rakyat. Sebab kala itu, para buruh di rezim Belanda hanya diberi upah 35 sen per hari atau setara 6 Kg beras.
"Sampai sekarang (sudah merdeka) sama situasinya, oligarki yang berkuasa. Cukong-cukong itu menentukan ke mana (menentukan lokasi) Ibukota Baru, padahal cukong-cukong itu yang akan kita kikis," pungkasnya.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Cerita Bung Karno Cari Makam Imam Bukhari di Uzbekistan
- Prabowonomics Mengancam Mafia dan Oligarki
- Pemberantasan Korupsi akan Tumpul Jika Berhadapan Dengan Oligarki