RMOLBanten. Sejumlah elite partai politik di Banten menggemakan tagline ''Kami Tidak Takut Teror'' dan "Kami Bersama Polri" menyusul aksi teror bom yang terjadi di Surabaya dan Sidoarjo.
- Dewas KPK Kembali Mintai Keterangan Firli Bahuri Terkait Pelanggaran Kode Etik
- Penuhi Panggilan Polisi Dugaan Kasus Penganiayan, Anak Anggota DPRD Surabaya Dicerca 25 Pertanyaan
- Kasus Pemerasan, Polri Pecat 2 Anggota Ditresnarkoba Polda Metro
Aksi terorisme di wilayah Jawa Timur (Jatim) harus dapat dicegah agar tidak berlanjut ke daerah lainnya, termasuk Banten. Hal itu dikatakan Itu, dapat dilakukan dengan bersatunya masyarakat, TNI dan Polri.
Baca juga: Tindak Tegas Dan Perkuat Pencegahan Dini
"Karena Islam tidak mengenal cara-cara keji seperti itu, dengan menghilangkan nyawa banyak orang dan menumbulkan ketakutan," terangnya.
Sikap serupa juga dilontarkan PDI Perjuangan. PDIP siap membantu aparat penegak hukum mencegah tindakan terorisme. Mengingat, di Banten, sempat terjadi penangkapan pelaku teroris dan simpatisan ISIS beberapa tahun terakhir.
"Meminta aparat kepolisian menangkap dan menumpas dalang siapa dibalik bom Surabaya, Sidoarjo dan Mapolres Surabaya," kata Muhamad Ali Soerochman, Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan di DPRD Kota Serang, Senin (14/5).
Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI) Kota Serang ini menerangkan kalau Islam merupakan agama rahmatan Lil Alamin. Sehingga tidak mengenal tindakan kejam, berupa bom bunuh diri yang menghilangkan banyak nyawa dan melukai puluhan orang.
"Kami bersama Polri. Agama manapun melarang kekerasan. Masyarakat dihimbau tidak menshare foto maupun video terorisme," tukasnya.
Sebelumnya, Ketua DPD Golkar Lebak, Suparman lebih dulu menyampaikan pemerintah harus bertindak tegas atas tindakan teror yang merenggut nyawa orang tidak berdosa di tiga lokasi Gereja di Surabaya dan terbaru di Sidoarjo.
Suparman menyarankan Kepolisian maupun yang terkait dalam penanganan teroris ini harus memperkuat pencegahan dini, yang bisa meminamilisir kejadian tidak terulang.
Kata Ketua Harian DPD Banten ini, aparat agar tidak risih disebut tidak menghormati HAM, saat mengambil tindakan tegas.
"Jelas teroris itu sendiri yang tidak menghormati HAM, dengan aksi mereka menghilangkan nyawa orang-orang yang tidak berdosa," katanya. [dzk
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- KPK Telusuri Pos Anggaran Kegiatan Syahrul Yasin Limpo Lewat 2 Ajudannya
- Anak DPR RI yang Jadi Tersangka, Lakukan Pembunuhan dengan Cara Sadis
- Beredar Kasasi Terdakwa Jasmas Pemkot Surabaya Ditolak MA, Kuasa Hukum Binti Rochma: Aku Belum Tau