Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengingatkan para purnawirawan untuk bangkit melakukan perubahan demi menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) agar tidak punah.
- Indeks Demokrasi Jawa Timur Catatkan Angka 81,31, Lebih Tinggi Dibanding Angka Nasional 78,12 poin
- Mantan Menkominfo Johnny Plate Bakal Terima Vonis Hari Ini
- Luhut: Kasus Aktif dan Jumlah Rawat Inap di Jawa dan Bali Terus Alami Penurunan
Gatot mengingatkan bahwa sumpah yang dilakukan saat masih aktif sebagai tentara dimana setia kepada NKRI dan Pancasila tidak akan pernah hilang sebelum bunyi salvo atau tembakan penghormatan terakhir bagi prajurit dan mantan prajurit saat di makamkan tidak terdengar.
"Selama kita masih bisa mendengarnya, kita masih terikat sumpah," tekan Gatot dilansir Kantor Berita RMOL.
Pada kesempatan itu, Gatot juga memberikan pandanganya soal sila ke-4 dalam Pancasila yang dinilai telah kehilangan makna saat ini. Tidak hanya itu, dia menyinggung bahayanya global civilizations yang mengancam kedaulatan bangsa.
"Ini kalau kita tidak waspada, seperti suku Aborigin, hilang dan suku lainya. Siapa lagi yang perduli kalau bukan kita," ujarnya.
Mantan KSAD itu juga menyoroti kerjasama ekonomi yang menurutnya adalah satu keniscayaan, namun dalam kerjasama tersebut, diingatkan agar tidak menghilangkan ruang hidup masyarakat.
"Kewaspadaan adalah harga dari sebuah kemerdekaan. Purnawirawan harus bangkit atau bangsa ini akan punah," demikian Gatot kembali menegaskan.
Dalam acara itu tampak beberapa purnawirawan hadir, seperti Marsekal TNI (Purn) Imam Sufaat, Letjen TNI (Purn) Sjafrie Syamsudin, Letjen TNI (Purn) Agus Sutomo, Letjen TNI (Purn) Agus Kristanto, Mayjen TNI (Purn) Sriyanto, Mayjen TNI (Purn) Dicky Waenal Usman, dan Mayjen TNI (Purn) Haris.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- PAN Belum Sreg Dukung Ganjar, Belum Ada Restu Jokowi
- JCI Larang Anggotanya Dukung Paslon Pilkada atas Nama Organisasi
- Demokrat Bawa Narasi Perubahan, Parpol KIM: Kita akan Bicarakan