Tipu Rakyat Indonesia Soal Dosen Pembimbing Skripsi, Polisi Ditantang Tangkap Jokowi

Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi di Polda Metro Jaya/Ist
Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi di Polda Metro Jaya/Ist

Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi dianggap telah membohongi rakyat Indonesia dengan mengatakan bahwa Kasmudjo adalah pembimbing skripsinya saat kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM). 


"Padahal Pak Kasmudjo terang-terangan mengaku bukan dosen pembimbing skripsi Jokowi," kata Direktur Eksekutif Komisi Pemantau dan Pemberdayaan Parlemen Indonesia (KP3-I), Tom Pasaribu melansir RMOL, Jumat 16  Mei 2025.

"Bahkan Jokowi mengatakan "dulu Pak Kasmudjo galak, ketika jadi dosen pembimbing saya, entah berapa kali bolak-balik ketemu Pak Kasmudjo"," sambungnya.

Menurut Tom, aparat Kepolisian tidak perlu menunggu laporan dari masyarakat untuk menindaklanjuti pernyataan dan pengakuan Kasmudjo.

"Karena keterangan Pak Kasmudjo sudah kuat untuk menangkap Jokowi," kata Tom.

Apabila dalam tempo 3x24 jam aparat Kepolisian tidak berani menangkap Jokowi, kata Tom, sepatutnya seluruh pejabat Polri diganti untuk menjaga agar negara tetap kondusif.

"Saatnya Polri menunjukkan sikap, apakah masih bertugas mengayomi rakyat atau hanya patuh kepada Jokowi," kata Tom.

Sebelumnya, Kasmudjo memastikan dirinya bukan dosen pembimbing skripsi Jokowi.

"Bukan sama sekali," kata Kasmudjo kepada wartawan di kediamannya di Pogung, Mlati, Sleman, DIY, pada Rabu sore, 14 Mei 2025.

Kasmudjo menegaskan, dosen pembimbing skripsi Jokowi saat kuliah di Fakultas Kehutanan UGM adalah Prof Sumitro.

"Kalau selama Pak Jokowi kuliah itu saya hanya mendampingi, saya mengikuti yang saya dampingi. Saya tidak tidak boleh membuat atau melakukan pelajaran-pelajaran sendiri," sambungnya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news