Gelombang penolakan mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Jumat (22/11), tidak surut.
- Sandiaga Uno di Barisan Ganjar-Mahfud, Relawan Yakin 17 Juta Lapangan Kerja Tercipta
- Plt Bupati Probolinggo: Kades Terpilih Jangan Sampai Euforia
- Penggagas dan Pendiri Demokrat Keberatan SBY Daftarkan Logo Partai Sebagai Milik Pribadi
Kata Adi, gelombang penolakan dapat diredam jika Ahok dapat membuktikan kontribusinya di PT Pertamina.
"Wallohu a'lam. Yang jelas kontroversi dengan kelompok Islam macam 212 tidak akan selesai. Karena polemiknya sangat ideologis," ujar Adi melansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (23/11).
Menurut Adi, yang bisa menghentikan suara penolakan publik adalah gebrakan apa yang akan dikerjakan oleh Ahok. Kalangan yang menolak, kata Adi tentu akan menunggu ide perbaikan apa yang ditawarkan untuk perusahaan migas pelat merah itu.
"Tinggal tunggu gebrakan apa yang akan dilakukan Ahok meski diwarnai kontroversi. Satu-satunya yang bisa menghentikan polemik ini adalah perbaikan di pertamina," demikian Adi.[aji
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bawaslu Banyuwangi Temukan 2 Dugaan Pelanggaran Pidana Pilkada
- Pilpres 2024 "Lapangan Datar", Anies Diingatkan Jangan Salah Pilih Cawapres
- Isi Kuliah Umum di Uniba, Ketua Umum JMSI Teguh Santosa Paparkan Peran Media Siber