Pilwali Surabaya, Gerindra Jatim Ajukan Rekomendasi Machfud-Mujiaman ke Prabowo

Anwar Sadad
Anwar Sadad

DPD Gerindra Jawa Timur telah mengajukan pasangan Machfud Arifin - Mujiaman Sukirno kepada Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto agar diberikam rekomendasi dukungan maju di Pilkada Kota Surabaya 9 Desember 2020.


"DPC Partai Gerindra Kota Surabaya sudah melakukan komunikasi politik dengan partai-partai pengusung Machfud Arifin. Mereka sudah sepakat pendamping Pak Machfud adalah Mujiaman," kata Anwar Sadad sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim saat dikonfirmasi Selasa (25/8). 

Soalnya munculnya dinamika diinternal partai pendukung mantan Kapolda Jatim, kata Sadad 

pihaknya tidak mengetahui secara langsung karena urusan Pilkada Kota Surabaya sudah diserahkan langsung kewenangannya ke DPC Partai Gerindra Kota Surabaya.

"Kami tidak ikut terlibat langsung karena ini ranahnya DPC. Sehingga DPD hanya menerima laporan endingnya saja bahwa partai-partai pengusung sudah sepakat mengusung Mujiaman sebagai pendamping Machfud Arifin," dalih politisi asal Pasuruan.

Diakui Sadad, penunjukan Mujiaman sebagai Cawawali Kota Surabaya dinilai sudah tepat dan yang terbaik. Alasannya, beliau seorang profesional murni dan tidak memiliki afiliasi dengan partai-partai pengusung sehingga tidak menimbulkan resistensi.

"Menurut saya pribadi, pemilihan Mujiaman sudah tepat. Karena backgroundnya profesional sehingga tidak ada sentimen kepartaian yang memungkinkan win win solution tidak berafiliasi dengan partai politik manapun," tegas wakil ketua DPRD Jatim ini.

Di singgung soal peluang Ahmad Dhani ikut meramaikan pilkada Kota Surabaya sudah tertutup paska disepakatinya Mujiaman sebagai pendamping Machfud Arifin. Dengan diplomatis Sadad mengatakan bahwa Ahmad Dhani bukan maju menjadi wakil walikota tetapi walikota. 

"Paska peluang maju sebagai walikota Surabaya tertutup, Mas Dhani sudah tidak berkeinginan untuk menjadi wakil walikota Surabaya," ungkapnya.

Di tambahkan, peluang Ahmad Dhani maju di Pilkada Kota Surabaya kian tipis setelah musisi kondang itu tersangkut kasus insiden jelang Pilpres 2019 lalu, sehingga dia harus menjalani hukuman. Hal itulah yang mempengaruhi langkah-langkah komunikasi politik termasuk rencana meramaikan Pilkada Kota Surabaya 2020. 

ikuti terus update berita rmoljatim di google news