Keinginan putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka untuk maju dalam pemilihan Walikota Solo terkesan bukan atas dasar kepentingan rakyat.
- Geobike Caldera Toba #7, Event Cerdas di Masa Pandemi
- Hari Pertama Diuji Coba, Sekitar 2000 Pengunjung KBS Manfaatkan Akhir Pekan
- Festival Lamongan Tempo Doeloe Diwarnai Kearifan Budaya Zaman Dahulu
Diketahui, DPC PDIP Solo matap mengusung pasangan Purnomo-Teguh lantaran berdasarkan aspirasi akar rumput.
"Saya pikir jika sudah dinasti, tidak ada yang namanya kepentingan rakyat. Misalnya saya mendorong anak maju dan menolak keputusan DPC hanya semata-mata agar anak saya maju, lalu kepentingan apa yang mendorong itu?" kata analis politik Universitas Islam Indonesia (UII), Geradi Yudhistira kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (29/10).
Bahkan dalam manuver yang dilakukan sosok yang baru mendaftar sebagai kader PDIP beberapa waktu lalu itu terkesan arogan, jauh dari kepentingan rakyat.
"Itukan seperti arogansi, seolah-olah berkata yang bisa menyejahterakan rakyat itu saya dan kelompok saya," tegas Geradi.
Alih-alih menghormati keputusan DPC, Gibran justru tetap berkeinginan untuk mencalonkan diri dengan menghadap ke Ketum PDIP beberapa waktu lalu.
Menurut Geradi, pengusaha martabak ini cerdik dengan memilih langsung berhubungan dengan Mega.
"Kita tahu persis keputusan di akar rumput bisa diubah oleh Megawati. Jadi Gibran tahu betul bahwa Megawati bisa membuat keputusan di level akar rumput meskipun dia ditolak oleh PDI-P Solo, tapi giroh yang begitu besar mendorong dia untuk ketemu dengan Megawati," tandasnya, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pengelola Usaha Pariwisata Diajak Beradaptasi dan Bentengi Diri dengan PeduliLindungi
- Rencana Bangun Kembali Kompleks eks THR-TRS, Wali Kota Eri Ingin Jadikan Destinasi Wisata Murah
- Kampung Winner, Perpaduan antara Wisata dan Kuliner