Golput Diyakini Tidak Akan Signifikan Di 2019

Angka partisipasi pemilih di Pemilihan Umum 2019 diprediksi bakal meningkat. Pasalnya, pemilu 2019 mendatang akan terjadi secara serentak yakni Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif.


Pasalnya, menurut dia, dalam momentum ini, semua tim sukses caleg akan menggiring konstituen dan kelompok masyarakatnya untuk berpartisipasi dalam pemilu. Media sosial juga banyak berpengaruh.

Saya kira masyarakat semakin peduli pada demokrasi. Karena itu, saya menduga golput tidak akan besar malah bisa turun karena pileg dan pilpres dilakukan serentak,” katanya.

Selain itu, pihaknya menyebut kelompok masyarakat di satu sisi saat ini, semakin kritis dan peduli pada politik. Contohnya, emak-emak, milenial, kalangan akademisi, serta kalangan agama.

Emak-emak lebih militan, solid, dan jujur,” katanya.

Selain itu, kelompok milenial atau ke pemilih pemula yang jumlahnya 35 sampai 40 persen dari jumlah pemilih juga mulai melek politik. Pemilih pemula yang sebelumnya tidak mengerti dan tidak tahu politik diyakini akhirnya menjadi melek dan peduli politik.

Riza juga memperkirakan kalangan akademisi seperti dosen, pengurus kampus dan yayasan yang selama ini peduli pada pendidikan, riset, akan aktif dalam pemilu.

Hal itu jelasnya, dapat dilihat dari deklarasi-deklarasi perguruan tinggi untuk memberi dukungan pada calon presiden. Ulama, santri, ustad, habib, pendeta dan sebagainya, kata Riza juga  peduli dengan politik.

Mereka mulai menyadari pentingnya politik. Dari kelompok masyarakat itu, saya meyakini angka golput akan menurun,” tegasnya. [bdp]

ikuti terus update berita rmoljatim di google news