Presiden keempat Ri Abdurrahman Wahid (Gus Dur) selama menjabat tidak membangun jalan tol berkilo-kilometer seperti era Presiden Joko Widodo. Namun setiap Imlek Gus Dur dikenang warga Tionghoa.
- Dukung Kegiatan Budaya, BRI Rajawali Ikut Andil dalam Festival Imlek 2576 dan Cap Go Meh Lions Club Surabaya Shining 2025
- Imlek 2576 Tahun Ular Kayu Membawa Pesan Penting Tentang Kepemimpinan
- Menyambut Imlek Warga Tionghoa di Kota Madiun Bersih-bersih Klenteng Hwi Ing Kiong
Demikian disampaikan aktivis sekaligus jurnalis Dandhy Laksono melalui kicauan di akun Twitter-nya seperti dikutip redaksi, Sabtu (13/2).
“Gus Dur hanya sebentar berkuasa. Jalan tol yang dia bangun hanya 5 km,” ciutnya.
Lanjut Dandhy, meski Gus Dur tidak membangun jalan tol justru dia memiliki ‘legacy’ atau warisan.
“Setiap Imlek dikenang warga Tionghoa, dan namanya disebut orang Papua dengan nada lebih positif dari presiden mana pun. Inilah yang disebut "legacy",” tandasnya.
Seperti diketahui, Gus Dur pernah menghapus pemberlakuan Inpres Nomor 14/1967 lalu menerbitkan Inpres Nomor 6/2000 pada 17 Januari 2000.
Dengan keluarnya Inpres ini etnis Tionghoa bebas menjalankan kepercayaan dan adat istiadatnya.
Kemudian pada 9 April 2001 Gus Dur meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional lewat Keppres Nomor 9 tahun 2001.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dukung Kegiatan Budaya, BRI Rajawali Ikut Andil dalam Festival Imlek 2576 dan Cap Go Meh Lions Club Surabaya Shining 2025
- Imlek 2576 Tahun Ular Kayu Membawa Pesan Penting Tentang Kepemimpinan
- Menyambut Imlek Warga Tionghoa di Kota Madiun Bersih-bersih Klenteng Hwi Ing Kiong