Tidak semua pertemuan tokoh politik kemudian dipastikan membahas soal dinamika elektoral atapun peta koalisi dalam menyongsong Pemilu Serentak 2024.
- Anwar Sadad: Berpolitik Itu Tidak Hanya Dimaknai Merebut Kekuasaan
- Peluang Nyapres Lewat Koalisi Bersatu Masih Terbuka Lebar
- Rocky Gerung Bantah Jadi Timses Saat Hadiri Acara Relawan Prabowo
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengakui, ada rasa lelah ketika dimintai komentar soal pertemuan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Alasan kelelahan itu karena pertanyaan yang ajukan terkait dengan pertemuan PDIP dan Gerindra ditarik pada urusan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Pengakuan Habiburokhman itu disampaikan saat menjadi pembicara dalam serial dialog Kantor Berita Politik RMOL, Tanya Jawab Cak Ulung bertema "Di Balik Pertemuan PDIP dan Gerindra” pada Kamis (26/8).
"Saya kadang-kadang capek juga, teman-teman seakan membabi buta, ini kan hanya prasangka semua peristiwa politik dikaitkan dengan 2024," kata Habiburokhman.
Diakui anggota Komisi III DPR RI ini, partai politik juga tidak enak hati untuk membahas elektoral saat rakyat dirundung kesusahan di masa pandemi virus corona baru (Covid-19) seperti saat ini.
"Agak repot kita bicara hal-hal teknis soal elektoral tahun 2024 di saat sebagian besar rakyat kita menderita seperti sekarang ini," ujarnya.
"Kenapa kita didorong-dorong, dipaksa-paksa harus selalu membicarakan 2024,?" tandasnya.
Pada acara yang dipandu Redaktur RMOL Angga Ulung Tranggana ini, hadir pembicara lainnya Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kusnadi Optimis Produksi Tembakau Di Pasuruan Dan Probolinggo Meningkat
- Prabowo Janji Tidak Kecewakan Demokrat
- Komnas Perempuan: Anggota KPU dan Bawaslu Harus Tidak Poligami