Dalam peringatan Hari Santri Nasional, santri diharapkan tidak hanya pintar mengaji Alquran. Tetapi, kata wagub jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), santri juga harus berperan di bidang ekonomi keumatan.
- Gus Haris-Ra Fahmi Tolak Mobil Dinas Baru Pemkab Probolinggo
- Gugatan KLB Deli Serdang Kadaluwarsa dan Tidak Berdasar Hukum
- Cegah Radikalisme, BNPT Gandeng Kwarda Pramuka Jatim Resmikan Warung NKRI di Jember
Santri selama ini, kata Gus Ipul, memiliki etos kerja yang ulet, sopan, dan suka bergotong royong. Langkah Ini tinggal diterjemahkan dalam dunia ekonomi.
"Kalau santri bisa menggerakkan ekonomi di pedesaan tentu bagus sekali. Contohnya Pesantren Sidogiri. Di sana santri - santrinya di didik untuk mempunyai nilai plus bagi masyarakat sekitar pondokan." ujarnya.
Mereka, masih kata Gus Ipul, diwajibkan kerja nyata di pedesaan bagi para santri untuk mengajar mengaji. Saat mengajar mengaji di desa itulah santri juga bisa bekerjasama dengan BUMDES untuk meningkatkan perekonomian warga.
Jadi ngaji, lantas cinta NKRI dan memperkuat perekonomian. Tiga peran ini yang harus dilakukan para santri,†tegasnya.
Terkait hari santri nasional ini, Wakil Gubernur Jatim ini juga minta Pemerintah tingkat provinsi dan kabupaten/kota bisa menyukseskan Program Presiden Jokowi yang akan Mendirikan 1.000 lembaga pelatihan di pesantren.
Saat ketemu presiden bersama para Kiai beberapa waktu lalu, presiden menginginkan penguatan keterampilan santri dengan mendirikan 1000 lembaga keterampilan di lingkungan pesantren,â€pungkas Gus Ipul.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bawaslu Masih Rekap Laporan Sengketa DCS
- Jokowi Ibarat Sopir yang Baru Sadar 6 Jam Setelah Bus Masuk Jurang
- Petani Deklarasi Dukung Gus Muhaimin Maju Capres 2024
