Harga Kedelai Tinggi, Pengusaha Tahu Kurangi Bahan Baku

foto/rmoljatim
foto/rmoljatim

Kementerian Perdagangan menyatakan harga kedelai naik karena mengikuti pasar internasional. Kenaikan terjadi akibat ketidakpastian cuaca dan inflasi bahan makanan di Amerika Serikat salah satu eksportir utama kedelai dunia. Karena masalah tersebut harga kedelai menjadi naik. 


Tingginya harga kedelai di pasaran yang mencapai Rp. 11.000 per kilogram, membuat para produsen tahu di Kampung tahu Kelurahan Tinalan Kecamatan Pesantren Kota Kediri, harus mengurangi bahan bakunya. Otomatis, dengan berkurangnya bahan baku tersebut, membuat tahu tidak begitu kenyal. 

Seperti yang disampaikan Mujais, salah satu pengusaha Tahu di Kelurahan Tinalan. Mujais menyampaikan, dirinya terpaksa harus mengurangi bahan baku karena kedelai mahal. Sedangkan untuk ukuran masih tetap, hanya saja harganya dinaikkan sekitar Rp. 1000.

"Kita terpaksa mengurangi bahan baku pembuatan tahu, karena harga kedelai naik drastis. Untuk ukuran tahu tetap, tapi harga kita naikkan seribu rupiah," Mujais Kepada Kantor Berita RMOL Jatim, Kamis (17/2). 

Sementara itu, menyikapi tingginya harga kedelai di Pasaran, membuat Dinas Perlindungan Konsumen Kediri harus turun ke pengusaha tahu. Siswanto Staf Pemberdayaan Konsumen dan Pelaku Usaha (PKPU) Dinas Perlindungan Konsumen kediri mengatakan, pihaknya selalu melakukan pemantauan di lapangan, dan hasilnya akan dilaporkan ke pusat. 

"Kami selaku dari Dinas Perlindungan konsumen kediri, melakukan pemantauan di lapangan. Kami juga melakukan pendataan, apa yang dikeluhkan para pengusaha tahu ini dalam mendapatkan kedelai di pasaran," Ujar Siswanto

Siswanto berharap, para pengusaha tahu di Kelurahan Tinalan bisa bertahan dengan kenaikan harga kedelai ini. Meskipun bahan baku tahu dikurangi, namun tetap bisa melakukan produksi.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news