Gubernur Jawa Timur terpilih Khofifah Indar Parawansa menyebut peringatan Hari Braille Sedunia menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran akan hak-hak dan kebutuhan penyandang disabilitas netra.
- Puluhan Mahasiswa Demo Tuntut Cabut Instruksi Presiden Nomor 1/2025 di DPRD Madiun
- Rizal Ramli Sebut Semangat Resolusi Jihad PBNU Sudah Pudar
- Andre Rosiade Masih Yakin PKB Kembali ke Prabowo
"Untuk itu, pentingnya peningkatan aksesibilitas bagi disabilitas netra di berbagai bidang, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan teknologi," kata Khofifah di Surabaya, Sabtu, bertepatan dengan Hari Braille Sedunia yang diperingati setiap tanggal 4 Januari untuk menghormati kelahiran penemu Braille, Louis Braille.
Khofifah mengapresiasi peran teknologi braille dalam membantu disabilitas netra mengakses informasi dan pendidikan, sekaligus mengajak masyarakat dan berbagai pihak untuk memperkuat dukungan terhadap mereka.
"Fokusnya adalah memastikan inklusivitas dan pemberdayaan yang lebih luas, sehingga disabilitas netra dapat berkontribusi secara maksimal dalam kehidupan sosial dan ekonomi," kata Khofifah dikutip RMOLJatim dari Antara.
Menurutnya, inisiatif seperti penyediaan fasilitas umum yang ramah disabilitas, pelatihan keterampilan dan program literasi digital berbasis braille perlu ditingkatkan. Hal ini selaras dengan semangat Hari Braille Sedunia yang menyoroti pentingnya hak atas aksesibilitas dan inklusi.
"Meningkatkan aksesibilitas bagi disabilitas netra memerlukan pendekatan holistik yang mencakup pendidikan, teknologi, kebijakan, dan kesadaran masyarakat. Tentunya ini membutuhkan sinergi dan kolaborasi banyak pihak," ujar Khofifah.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan pendidikan inklusif merupakan salah satu upaya dalam memberikan aksesibilitas di dunia pendidikan bagi penyandang disabilitas netra. Salah satunya dengan menyediakan lebih banyak buku braille untuk siswa disabilitas netra di sekolah inklusif dan perpustakaan.
"Guru atau tenaga pendidik juga harus dilatih agar mampu mengajar dengan metode yang sesuai untuk siswa disabilitas netra. Selain itu, berikan kesempatan beasiswa khusus untuk mendorong pendidikan tunanetra hingga perguruan tinggi," katanya.
Dengan berbagai upaya tersebut, dia berharap kesempatan bagi para disabilitas netra untuk meraih masa depan yang lebih baik akan terus terbuka.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kemeriahan Hardiknas 2025 di Kota Malang Jadi Momentum Perkuat Pendidikan Bermutu
- Google Nobatkan Jatim sebagai Pelopor Transformasi Digital Pendidikan, Gubernur Khofifah Optimis Jadi Role Model Daerah Lain
- Pimpin Upacara Hardiknas 2025, Gubernur Khofifah Sampaikan Pemprov Jatim Siapkan Paket Kebijakan Pendidikan Rp 126,236 Milyar Serta Tegaskan SPMB Berintegritas dan Objektif