Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo moncer di sejumlah survei dibandingkan Puan Maharani, meskipun begitu hingga saat ini PDIP belum menyampaikan sikap tegasnya untuk mengusung calon presidennya di 2024.
- Sidang Hasto Kristiyanto, Hakim Pertanyakan Sumber Dana PDIP
- Terungkap! Hasto Garansi Harun Masiku Gantikan Riezky Aprilia
- Sempat Membantah, Wahyu Setiawan Akui Sumber Uang Suap Harun Masiku dari Hasto
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menuturkan meski elektabilitas tinggi, tidak menjadi bahan pertimbangan PDIP untuk mengusung kadernya sebagai calon presiden.
Dia mencontohkan sewaktu Pilgub DKI Jakarta di mana Joko Widodo menjadi calon gubernur yang diusung PDIP, namun memiliki elektabilitas rendah ketika melawan Fauzi Bowo kala itu.
"Ketika Pak Jokowi, Ganjar jadi cagub bukan faktor elektoral, elektabilitas boleh dilihat. Pak Jokowi masih jauh dibawah Pak Foke. Pak Ganjar masih jauh di bawah Pak Sigit Waluyo,” kata Hasto di Sekolah PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Pusat, Kamis (13/10).
Hasto mengatakan, elektabilitas bisa moncer karena adanya kerja kolektif yang mendorong daya terima masyarakat melalui pergerakan mesin partai yang menyatu dengan rakyat.
Menurutnya, elektabilitas bukan jaminan seorang tokoh bakal menjadi calon presiden maupun calon gubernur untuk diusung. Bagi PDIP, kata Hasto, Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum PDIP yang akan menentukan dan kerap dibuktikan calon yang diusung selalu menang.
“Itulah yang dilakukan PDIP karena itulah elektoral bukan pertimbangan utama, tetapi pertimbangan kepentingan bangsa dan negara dan itulah Bu Mega telah membuktikan dengan banyaknya lahir pemimpin dari PDIP,” tutupnya dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Jokowi Finalis Tokoh Dunia OCCRP, Tak Layak Hadiri Prosesi Pemakaman Paus Fransiskus
- Ngadep dan Sebut Jokowi Bos, Menteri-menteri Lakukan Pemberontakan Kecil ke Prabowo
- Sidang Hasto Kristiyanto, Hakim Pertanyakan Sumber Dana PDIP