Hendak Dilakukan  Swab Antigen, Puluhan Pengendara Kabur Tinggalkan KTP yang Disita

Ilustrasi / RMOL
Ilustrasi / RMOL

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya, Eddy Christijanto mengatakan, ada puluhan Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang disita Satgas Covid-19. Puluhan KTP itu milik para pengendara yang mengikuti swab test antigen di penyekatan Jembatan Surabaya-Madura (Suramadu) sejak Senin (7/6) lalu.


"Mulai hari Senin (7/6), Selasa (8/6/), Rabu (9/6/2021), itu ada sekitar 98 KTP," kata Eddy, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, (10/6).

Selain KTP, pihaknya bersama Satgas Covid-19 Surabaya juga menyita SIM dan STNK. Rencananya, KTP, SIM, dan STNK itu tetap akan dikembalikan kepada pemilik yang diduga kabur saat menjalani pemeriksaan swab test antigen dan PCR.

Bagi warga yang hendak mengambil kartu identitas, diwajibkan menunjukan hasil tes usap negatif di Kantor Satpol PP Kota Surabaya. Pun dengan pengurusan kepentingan lain, apabila mengaku kartu identitas hilang, tak akan dilayani oleh petugas.

"KTP yang Surabaya, kami sudah berkirim surat ke Dispendukcapil untuk dilakukan pemblokiran. Artinya, apabila mengajukan pergantian KTP dengan alasan hilang, tidak dilayani. Sebab, KTP-nya, di Satpol PP, mereka bisa ambil di Satpol PP dengan menunjukkan hasil swab negatif," ujarnya.

Lantas, bagaimana dengan kartu identitas pengendara luar kota pahlawan?

"Nah, yang untuk luar kota seperti Bangkalan, Sampang, hingga Jember, kita dari Dispendukcapil akan berkirim surat ke masing-masing daerah. Sehingga, nama-nama tersebut ketika mengajukan pergantian dokumen KTP dengan alasan hilang supaya tidak dilayani," tuturnya.

Ketika disinggung apakah mereka yang meninggalkan KTP itu kabur dari swab test antigen di penyekatan Suramadu, Eddy mengamini hal tersebut. Menurutnya, para pengendara berusaha kabur dengan mengendarai kendaraan lainnya atau dengan alternatif lain.

"Ketika mereka memenuhi syarat untuk mengikuti swab, KTP diminta Linmas dan Satpol PP untuk diajukan ke meja pendaftaran. Mereka diminta ke meja pendaftaran dan memarkirkan sepeda motor di tempat yang sudah ditentukan.Ketika dipanggil, mereka tidak ada, kemungkinan kami menduga mereka menghindari itu dan naik kendaraan lain," katanya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news