Hasil kesepakatan Ijtima Ulama IV menghasilkan delapan rekomendasi. Salah satu keputusan Ijtima Ulama yang menyerukan kepada seluruh umat Islam agar mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bersayariah. Ijtima Ulama sendiri dilaksanakan di Hotel Lorin, Sentul Bogor Senin (5/8).
- Takziyah Ibunda Mahfud MD, Khofifah: Husnul Khotimah Wafat di Hari Jumat dan Usai Shalat Subuh
- Pemkot Surabaya Panen Padi 21 Kilogram di Halaman Balai Kota
- Ajak Donor Plasma Darah Konvalesen, Bupati Jember: Ini Setengah Perintah Setengah Minta Tolong Demi Kemanusiaan
"Bahwa sesungguhnya semua ulama ahlussunah waljamaah telah sepakat penerapan syariah dan penegakan khilafah serta amar ma'ruf nahi munkar adalah kewajiban agama Islam," kata Yusuf Muhammad Martak, Senin (5/8).
Namun demikian, dalam pertimbangan keputusan Ijtima Ulama dikatakan NKRI merupakan amanat konstitusi untuk menciptakan keadilan dan kemanusiaan.
Lebih lanjut Martak meminta seluruh elemen masyarakat menolak bangkitnya aliran Marxisme, Leninisme, Komunisme dalam bentuk apapun.
"Mewujudkan NKRI syariah berdasarkan Pancasila sebagaimana termaktub dalam pembukaan dan batang tubuh Undang Dndang Dasar 1945 dengan prinsip ayat suci di atas ayat konstitusi agar diimplementasikan dalam kehidupan beragama, berbangsa, dan bernegara," tutur Martak.
Dalam kesepakatan Ijtima Ulama, seluruh ulama yng hadir juga membahas soal kecurangan pemilu, termasuk ratusan penyelenggara yang meninggal. Mereka juga mengkritisi terkait temuan ratusan petugas KPPS meninggal dunia.
Keputusan Ijtima Ulama, Kata Martak juga meminta pemerintah mengusut tuntas kerusuhan pada 21-22 mei lalu.
"Ratusan rakyat yang terluka, ditangkap, dan disiksa bahkan sepuluh orang dibunuh secara keji dan empat di antaranya adalah anak-anak," katanya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Yuk! Nikmati Live Musik Sembari Berburu Kuliner Enak di Bazar Senja Surya Surabaya
- Vaksinasi Dosis 2 Lancar, Kajati Jatim: Target Vaksinasi 2.500 Orang
- 1.970 Personel Gabungan Disiagakan Jaga Keamanan Pengajian Gus Iqdam di Balai Kota Surabaya