Surat bertanda tangan Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Andi Taufan Garuda Putra beredar di dunia maya. Surat itu menyatakan bahwa Andi Taufan mengikuti jejak Adamas Belva Syah Devara untuk mengundurkan diri.
- Tokoh Nahdlatul Ulama Gresik Nilai Pernyataan Wasekjen PBNU Justru Merusak NU
- Mantap Usung Airlangga, Sekjen Golkar: Agustus, Koalisi Akan Mulai Mengkristal
- PAN Jatim Serahkan Rekom Untuk 3 Bacakada Ini, 10 Segera Menyusul
Dalam surat itu, bos PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) tersebut menegaskan bahwa surat pengunduran diri sudah diajukan ke Jokowi sejak 17 April dan sudah disetujui.
"Perkenankan saya untuk menyampaikan informasi pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden Republik Indonesia yang telah saya ajukan melalui surat pada 17 April 2020 dan kemudian disetujui oleh Bapak Presiden," kata Andi Taufan dalam suratnya, Jumat (24/4).
Pengunduran diri dilakukan karena keinginan Andi Taufan untuk tulus mengabdi secara penuh kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama yang menjalankan usaha mikro dan kecil.
Andi Taufan juga mengaku bersyukur dan berterima kasih kepada Jokowi karena telah diberi kepercayaan dan pelajaran selama menjadi Staf Khusus Presiden.
“Dalam kurun waktu tersebut, saya menyaksikan sendiri bagaimana beliau adalah sosok pemimpin teladan yang bekerja keras dengan tulus dan penuh dedikasi demi kebaikan seluruh masyarakat dan masa depan Indonesia,” tegasnya, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL.
Andi Taufan menjadi sorotan setelah suratnya berkop Sekretariat Kabinet viral. Surat yang dikeluarkan pada 1 April itu ditujukan kepada camat se-Indonesia untuk menitipkan perusahaannya dalam menjalankan program relawan desa di Sulawesi dan Sumatera.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pasangan Prabowo-Airlangga Paket Pemimpin yang Mampu Lanjutkan Program Jokowi
- DPR Resmi Pilih 9 Komisioner KPAI Periode 2022-2027, Berikut Daftar Namanya
- Dukung Rencana Uji Coba Sektor Wisata, Pemprov Diminta Lebih Gencar Sosialisai CHSE