RMOLBanten. Muhaimin Iskandar lagi harap-harap cemas tingkat tinggi.
Target jadi cawapresnya Jokowi masih menggantung. Padahal pendaftaran
capres mendekati injury time.
Sambil senyum-senyum, Ketum PKB itu
pun mengancam Presiden Jokowi. Bahaya kalau tak memilihnya sebagai
cawapres, karena Jokowi bisa kalah.
Sampai sekarang, tanda-tanda
Jokowi memilih Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar belum kelihatan
lagi. Atau belum diperlihatkan. Istana memang beberapa kali memberi
kode. Dengan mengungkapkan karakter si cawapres terpilih. Tapi kodenya
sulit ditebak. Malah makin bikin penasaran. Karena mungkin tiap kandidat
merasa akan dipilih.
Terakhir, Jokowi mengungkapkan sosok cawapres
sudah mengerucut menjadi 5 nama. Siapa 5 nama itu, masih belum diungkap.
Sebelumnya, Jokowi memang pernah memberi sinyal cawapres kepada
Cak Imin. Saat mengajaknya meninjau kereta Bandara awal tahun lalu.
Kala itu, Jokowi bahkan memberikan pujian kepada Cak Imin. Dengan
acungan jempol. Sampai dua kali di tempat yang berbeda. Tapi setelah itu
kode itu menghilang sama sekali. Malah belakangan, Cak Imin seperti
ditinggalkan. Soalnya, beberapa pengurus PDIP menyebut, nama Cak Imin
sudah tidak ada di kantong Jokowi.
- Mayoritas Publik Ingin Pengganti Jokowi Mampu Perbaiki Ekonomi Rakyat dan Kerja Nyata
- Kebijakan Gubernur NTT Soal Masuk Sekolah Jam 5 Pagi Diminta Dipertimbangkan Ulang
- AH Thony dan Hadi Dediansyah Diusulkan ke DPP Gerindra Lawan Eri-Armuji di Pilkada Surabaya 2024
Wajar jika kemudian Cak Imin makin cemas. Apalagi belakangan ini, nama Mahfud MD makin santer bakal jadi cawapres Jokowi. Bekas Ketua MK itu dianggap sebagai jalan tengah. Karena bisa meningkatkan elektabilitas, dekat dekat umat dan bisa diterima banyak pihak. Apalagi PDIP memberi menyatakan tak meragukan kemampuan Mahfud.
Tapi Cak Imin bukan politikus kemarin sore. Bekas menakertrans itu sepertinya sudah mempersiapkan skenario terburuk jka ia tak dipilih. Akhir-akhir ini ia mulai bersafari menemui bos-bos parpol. Seperti Ketum PDIP Megawati, Ketum Nasdem Surya Paloh dan Ketum Golkar Airlangga Hartarto. Tak hanya partai koalisi, Cak Imin juga bertemu Ketum PAN Zulkifli Hasan dan PKS.
Menindaklanjuti pernyataan Imin ini, wartawan pun meminta tanggapan Jokowi. Apa katanya? Sekali lagi, Presiden kita ini cuma memberi tanda jempol sambil senyum-senyum, seusai menghadiri acara Hari Koperasi ke-71 di Indonesia Convention Center, BSD, kemarin.
Cak Imin kemudian menceritakan hasil pertemuannya dengan Ketum Golkar Airlangga Hartarto beberapa waktu lalu. Termasuk kemungkinan PKB dan Golkar berada di luar koalisi pendukung Jokowi. Apa hasil pertemuannya? Dia bilang, pertemuan itu fokus pada dua hal. Saling mendukung. Jika Airlangga atau Cak Imin tak jadi cawapres Jokowi, Golkar-PKB akan kembali bertemu untuk melakukan evaluasi.
Sementara itu, Airlangga menepis pembicaraan soal kemungkinan mengusung capres selain Jokowi. Dia bilang, jika Golkar dan PKB berkoalisi memang langsung mendapatkan tiket VIP. Hanya saja, tiket tersebut digunakan untuk menguatkan Jokowi.
"Baik di jilid satu maupun kedua," kata Airlangga, di kantor DPP Golkar, Jakarta, kemarin. Soal cawapres, Golkar menyatakan sepenuhnya menyerahkan kepada Jokowi.
Jokowi sebelumnya meminta publik bersabar menanti siapa cawapres yang akan dipilihnya. "Mbok sabaaarrr dulu, kan paling tinggal seminggu, dua minggu, tiga minggu lagi," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu kemarin. Menurut Jokowi, saat ini ada lima nama kandidat cawapres yang masuk pertimbangan. [RM]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Dukung Khofifah, Pelaku UMKM ini Beri Bonus Setiap Pembelian 2 Gelas Teh
- Harga Minyak Goreng Melonjak, BPKP Audit Tata Kelola Industri Sawit di 29 Provinsi
- Nyatakan Siap Nyapres, PKS: Bravo Mas Anies Baswedan