Indonesia Siap Ekspor Ikan Budidaya ke Pasar Arab Saudi

Ilustrasi/Net
Ilustrasi/Net

Indonesia siap mengekspor produk ikan budidaya ke Arab Saudi.  


Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Badan Mutu KKP) Ishartini dalam siaran resminya  di Jakarta mengatakan kedua negara telah melakukan pertemuan virtual yang membahas kerja sama ekspor ikan budidaya. 

"Kami baru saja menyelesaikan VBM (virtual bilateral meeting) dengan Saudi Food and Drugs Authority (SFDA) dan alhamdulillah negosiasi berjalan lancar," kata Ishartini, dikutip dari RMOL, Sabtu 22 Maret 2025.

Ia mengungkapkan, SFDA  puas terhadap data-data yang disajikan oleh Delegasi Republik Indonesia terkait dengan implementasi quality assurance hulu-hilir perikanan. 

"Kita mendapatkan angin segar dari Arab Saudi di antaranya mereka menyatakan menerima corrective action yang kita sampaikan, serta paralel dengan proses compliance standar SFDA akan rilis approval untuk produk asal perikanan budidaya," terang Ishartini. 

Keberhasilan ini hasil kerja keras diplomasi dan sinergi bersama KKP, adan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Luar Negeri (KEMLU) dalam melakukan pendekatan-pendekatan teknis. 

Indonesia dan Arab Saudi telah memiliki perjanjian bilateral dalam bidang penjaminan mutu pangan. Sampai saat ini jumlah perusahaan perikanan Indonesia yang teregistrasi SFDA sebanyak 58 unit. Namun, produk perikanan budidaya masih terkendala persetujuan otoritas untuk bisa masuk ke pasar Arab Saudi. 

Produk perikanan budidaya yang telah berstandar internasional dan siap memasuki pasar Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Arab, haji dan umroh adalah udang, nila, lele dan patin. 

Dikutip dari laman esmi KKP, data ekspor produk perikanan Indonesia ke Arab Saudi sepanjang 2022 - 2024 didominasi oleh produk cakalang, tuna, dan lemuru yang diolah dalam bentuk ikan kaleng. Disusul kerupuk udang, kerapu, tenggiri, kakatua, dan terasi. 

Volume ekspor produk perikanan ke Arab Saudi paa 2024 tercatat sebesar 22.000 ton dengan nilai 91 juta Dolar AS.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news