Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan Indonesia siap mengekspor elektrifikasi hijau yang berasal dari energi terbarukan (EBT) ke Singapura dengan besaran 2-3 gigawatt.
- Batara Spekta Tahap I Mulai Diundi, BTN Berhasil Gaet 1 Juta Nasabah Baru
- AHY Bangkitkan Semangat Ekonomi Kreatif Pemuda Kota Batu
- Semarakkan HPN 2023, PWI Jatim Gelar Expo Produk UMKM di Kediri
Luhut mengungkapkan, perjanjian kerja sama perdagangan internasional itu sudah ditandatangani.
"Itu dibilang tadi pertama 2 gigawatt ya, tapi bisa saja berkembang," kata Luhut, dalam acara Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024 di Jakarta, Kamis (6/9).
Ia menekankan bahwa transaksi tersebut sudah memperhitungkan kebutuhan elektrifikasi dalam negeri, sehingga tidak membebani kelistrikan nasional.
"Kita lihatlah itu yang paling baik. Kita juga harus lihat kebutuhan dalam negeri. Jangan semua kita ekspor. Nanti kita engga punya," katanya.
Nilai kerja sama tersebut mencapai puluhan miliar dolar AS.
Di samping itu, menurut Luhut, Pemerintah juga berencana membangun industri panel surya di dalam negeri. Hal ini merupakan langkah strategis Pemerintah dalam rangka memperkuat posisi negosiasi ekspor listrik bersih ke Singapura.
"Pemerintah akan membangun industri panel surya sendiri. Dan ini saya pikir merupakan bagian dari diskusi kami dengan Singapura. Dan kami bersedia melakukannya," demikian Luhut dimua RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Yang Bikin Negara Hancur Adalah Koruptor, Bukan Pengkritik
- KP3I: Pelanggaran Konstitusi Jokowi Sangat Telak
- Luhut Bicara Soal Bansos, Seolah Konfirmasi Jokowi Finalis Tokoh Terkorup Versi OCCRP