Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dipilih pemerintah menjadi lokasi Ibukota baru Republik Indonesia.
- Sosok Tom Lembong Diungkap Anies, Pernah Jadi Penulis Pidato Jokowi
- Sejumlah Profesor Berkumpul di Yogyakarta Soroti Krisis Kepemimpinan
- Pemerintah Kebut Uji Klinis Vaksin Booster Menyusul Mewabahnya Omicron di 45 Negara
"Pertama, beban Jakarta saat ini sudah terlalu berat sebagai pusat pemerintahan, pusat bisnis, pusat keuangan, pusat pedagangan, dan pusat jasa," kata Presiden Jokowi di Istana Negara seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL, Senin (26/8).
Alasan kedua yakni soal beban Pulau Jawa yang dirasa semakin berat lantaran Pulau Jawa telah diisi 150 juta jiwa, atau 54 persen dari total penduduk Indonesia.
"Beban ini akan makin berat jika Ibukota pindah ke Pulau Jawa lainnya," sambungnya.
Oleh sebab itu, melalui kajian mendalam, kata Jokowi, Ibukota dipindah ke Kaltim yang terbagi ke dua wilayah, yakni Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara yang dianggap minim risiko bencana alam.
"Risiko bencana alam minim. Baik bencana alam banjir, bencana alam gempa bumi, tsunami, kebakaran hutan, itu minim," sambungnya.
Dua wilayah ini juga dianggap memiliki lokasi yang strategis, yakni berdekata dengan kota-kota berkembang.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- BIN Kini Punya Medical Intelijen dan Smart Campus di STIN
- DPRD Jawa Timur Usulkan Pengangkatan Khofifah-Emil Sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Hasil Pilkada 2024
- Usai Deklarasi Amin, Elektabilitas Ganjar dan Prabowo Bersaing dengan Selisih 10,1 Persen