Ini Alasan Pemudik Nekat Terobos Pagar Tol

Sudah puluhan pemudik nekat terobos pagar tol Ngawi-Solo tepatnya dibawah overpass masuk Desa Ngale, Kecamatan Paron, Ngawi dalam sepekan ini. Mereka mengaku untuk menghindari penyekatan di exit tol sehingga dikhawatirkan bus yang ditumpangi kena tilang aparat kepolisian.


"Sejak keberangkatan saya bersama rekan-rekan ini sepakat dan minta diturunkan di overpass biar nanti saya jalan dan dijemput keluarga dirumah," terang Subagyo pemudik yang beralamatkan di Kecamatan Jogorogo, Ngawi, Kamis, (7/5).

Ia berkelakar memang serba susah nasibnya jika dikaitkan dengan pandemi Covid-19. Sebagai kuli bangunan upahnya ditempat kerja belum sepenuhnya dibayar. Alasan lain sang mandor belum mendapatkan upah penuh dari sang bos. Secara otomatis hak hidupnya pun digantung sementara waktu.

"Jujur saja kalau tidak boleh mudik sesuai aturan pemerintah mau makan apa disana. Apa mau makan kerikil pasti tidak juga makanya kami semua ini nekat pulang meski beresiko setelah dirumah tiduran dulu selama dua minggu," kupasnya.

Nekatnya aksi pemudik tersebut merepotkan pihak pemerintah Desa Ngale. Sejak pagi puluhan warga sudah mengantisipasi kedatangan pemudik yang nekat turun ditengah perjalanan tol. Terpantau, begitu mendapatkan puluhan pemudik langsung dicegat warga dan dilakukan pemeriksaan kesehatan terutama suhu badan.

"Sepekan ini kami was-was terhadap armada bus nakal yang sengaja menurunkan penumpang di wilayah desa kami. Begitu mendapatkan pemudik langsung kami minta mandi dan diteruskan pemeriksaan suhu badan oleh tim medis," terang Yan Teguh Wibowo Kades Ngale.

Diakui Yan, semua penumpang yang kedapatan turun memang semuanya warga Ngawi. Rata-rata mereka sebagai pekerja harian di Jakarta dan sekitarnya. Untuk itu berharap kepada aparat kepolisian untuk menindak bus yang sengaja menurunkan penumpang ditempat yang tidak semestinya.

ikuti terus update berita rmoljatim di google news