RMOLBanten. Relokasi pedagang kaki lima (PKL) di Banten Lama ke kios yang di bangun pemerintah provinsi Banten masih terhambat faktor penunjang. Akses jalan masih tanah merah serta belum tersedianya listrik dan air, menjadi penyebab engganya PKL pindah.
- Buruh GSBI Jombang Demo Tuntut Cabut Omnibuslaw
- Pelanggar Protokol Kesehatan di Sidoarjo Naik, Sanksi Denda Bertambah
- Lepas 459 Atlet Santri untuk Berlaga di Porseni 1 Abad NU Tahun 2023, Gubernur Khofifah Optimistis Insya Allah Jatim Juara Umum
"Sebetulnya pedagang ini sudah memaklumi dan siap jika harus pindah. Namun aspek penunjang ini menjadi kendala," ujarnya kepada wartawan. Sabtu (30/6).
Pemindahan para pedagang kaki lima tersebut, kata Abbas harus dengan cara manusiawi dan diberikan fasilitas yang layak dilokasi tujuan pindah.
"Jadi menurut saya sebelum mereka dipindahkan memang harus ada tempat dimana dipindahkannya," ucapnya.
Saat ini, Abbas mengatakan jumlah PKL di kawasan Banten Lama berjumlah sekitar 1.000 PKL. Ia sangat berharap dalam tahap pertama, pemerintah segera merelokasi 500 PKL terlebih dahulu sesuai kapasitas kios yang tersedia. Sedangkan, sisanya dipindahkan pada tahap kedua.
"Target saya 500 kios yang dipindahkan dulu yang didepan Alun-alun dulu, sisanya nanti," katanya.
Sementara itu, Saroh, Pedagang di Banten Lama mengatakan, pada prinsipnya pedagang kawasan Banten Lama siap untuk dipindahkan. Tetapi menurutnya harus ada kejelasan terlebih dahulu dari pemerintah.
"Kalau tempatnya sudah ada kita siap. Kita pindah bareng-bareng biar gak cemburu," katanya, Sabtu (30/6).
Ia mengatakan, selama ini mereka diminta untuk pindah akan tetapi lokasinya fasilitas tujuan merek pindah belum terbilang layak. Selain itu, menurutnya pemerintah juga harus mempertimbangkan lokasi tujuan. Apakah lokasinya bisa seramau dilokasi saat ini, karena orientasi pedagang adalah pembeli.
"Pemerintah juga harus mikirin, kita kan nyari duit. Kalau sepi ya akhirnya pada pindah lagi nanti, kan sayang," pungkasnya. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Buka Jambore Cabang VIII Tahun 2023, Bupati Madiun Tanamkan Nilai Pancasila Sejak Dini
- Gus Mamak: Pesantren Harus Jadi Garda Terdepan Untuk Perangi Covid-19
- Jelang Konferwil, Kiai Madura Dukung KH Makki Nasir Maju Calon Ketua PWNU Jatim
