Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan tugas presiden dan wakil presiden terpilih dalam pilpres 2019 untuk merajut kembali persatuan bangsa. JK menyebutkan, pengalaman yang sudah-sudah selama tiga periode Pemilu, kalangan elite dan bangsa selalu memiliki cara untuk menyatukan kembali pihak yang sempat terbelah selama masa kampanye.
- Survei Kepemimpinan PSI: Elektabilitas Airlangga Hartarto Tertinggi sebagai Tokoh Paling Diinginkan Publik
- Tifauzia Tyassuma Pilih Bersabar Menunggu Vaksin Merah Putih Ketimbang Disuntik Vaksin Asing
- Adhie Massardi: Struktur Ekonomi Indonesia Hari Ini Seperti Meja Reyot
JK menambahkan, terbelahnya masyarakat dalam satu kontestasi politik adalah hal yang biasa. Namun ia meyakini, bangsa Indonesia memiliki cara tersendiri untuk kembali bersatu, termasuk dengan melibatkan lawan politik bekerja bersama dalam pemerintahan.
"Cair hubungan politik ini. Artinya memberi kesempatan (oposisi, red) untuk sama-sama bekerja" tegasnya.
Menurut JK, hal itu selalu terjadi dalam setiap pemerintahan. Bahkan juga terjadi dalam pemerintahan Jokowi-JK saat ini. Ia mencontohkan sejumlah partai yang pada tahun 2014 tidak mendukungnya, namun setelah Pilpres justru bergabung dengan pemerintah.
"Contohnya Golkar awalnya oposisi, lalu merapat. Begitu juga dengan PPP," tandasnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Soal Ganjar Disebut Petugas Partai, Ahok: Susah Diatur
- Banyak Caleg Transaksi Jual Beli Suara, Massa Partai Buruh Geruduk KPU Sidoarjo
- Pilkada Surabaya, Rekom PAN Diserahkan ke MA-Mujiaman