Sampai saat ini penumpukkan sampah di sungai masih menjadi salah satu "penyakit" yang sulit dihilangkan. Tak ayal, keruh dan banjir kerap terjadi. Automatic River Solid Waste Scrapper (ARISTER) berbasis Internet of Things (IoT), inovasi ini diyakini bisa membantu mengatasi penumpukan sampah di sungai dengan lebih mudah.
- Gelar Pasukan, KAI Daop 7 Madiun Pastikan Perjalanan Kereta Api Selama Nataru Berjalan Lancar
- Pemprov Jatim Borong Penghargaan di LAN RI Award 2022
- Diskominfo Jatim Gelar Bimtek Infrastruktur TIK
Di bawah bimbingan dosen Ari Kurniawan Saputra ST MT dan Ir Josaphat Pramudjianto MEng, empat mahasiswa dari Departemen Teknik Mesin ITS, yakni Agung Trio Prapanca, Narumi Dwi Ramadhanti, M Farhan Rais, dan Adlian Falah merancang inovasi ARISTER.
Ingin membantu mengurangi masalah, tim PKM ini enggan menggunakan cara konvensional yang dirasa masih belum efektif. Sehingga, Narumi dan tim pun menginovasikan teknologi pembersih sungai yang telah diterapkan di Pelabuhan Baltimore, Amerika Serikat.
Dengan mengevaluasi kekurangan Mr Trash Wheel (alat yang digunakan di Baltimore tadi) dan menyesuaikan kondisi sungai Indonesia, lahirlah produk ARISTER ini. Jadi ARISTER kami ialah pengambil sampah otomatis yang sudah terintegrasi IoT,†jelasnya.
Alat ini dipasang di sekitar tepian sungai. Ketika sensor ultrasonik mendeteksi keberadaan sampah, sinyal listrik akan terkirim ke arduino (senarai perangkat pengendali untuk memudahkan penggunaan elektronik). Setelah itu, arduino akan menggerakkan aktuator yang berupa motor DC sebagai penggerak alat pengambil sampah, hingga sampah yang telah diambil diletakkan ke dalam reservoir (wadah).
Nantinya, volume sampah pada reservoir dikontrol menggunakan sensor ultrasonik yang dipasang di beberapa titik pada bak reservoir.
Kemudian dipantau secara real time monitoring menggunakan aplikasi, dan pada akhirnya dapat dikirimkan notifikasi kepada operator melalui surat elektronik (surel). Setelah itu operator dapat mengambil sampah di reservoir jika tiba saatnya,†imbuh Narumi.
Dengan adanya ARISTER, Narumi dan tim berharap agar alat ini mampu diaplikasikan di sungai-sungai di Indonesia, khususnya sungai di Surabaya. Selain itu, Narumi berharap akan terjadi pengurangan penumpukkan sampah di bagian hilir sungai nantinya. Sehingga salah satu penyebab utama banjir pun diharapkan dapat teratasi,†pungkasnya. [isa/mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Support Wisata Banyuwangi, Bhayangkari Gelar Baksos Sebelum Tour of Kemala
- Permudah Akses Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor, Gubernur Khofifah Luncurkan Inovasi SAMKOPI UMKM
- Dokter Klinik Kecantikan Dilaporkan ke Polisi, Korban Tertipu Ratusan Juta