. Menjelang pencoblosan pemilu mendatang, potensi kecurangan menjadi isu yang hangat.
- Janji Gibran Dana Abadi Pesantren Bukan Program Baru
- PBB Ingatkan Penyelenggara Pemilu Pegang Teguh Asas Jurdil
- PDIP Daftarkan Inda Raya-Aldi ke KPU Kota Madiun Hari ini
Filsuf Universitas Indonesia (UI), Rocky Gerung, yang turut hadir sebagai pemateri menjelaskan bahwa sumbu utama kecurangan bukan ada di KPU, melainkan di penyelenggara negara saat ini.
Menurutnya, KPU sebatas front office di sebuah perusahaan, yang selalu terlihat rapi dalam mengerjakan segala hal. Sementara pemerintah merupakan pihak yang bertindak sebagai direksi.
KPU itu seperti front office saja, rapih di depan, tapi kita mau tahu ruang rapat direksi ini apa isinya? Kendati front office-nya rapi, tapi ruang direksinya itu bisa rapat untuk merencanakan kecurangan,†kata Rocky dalam diskusi bertajuk 'Menuju Pemilu Adil dan Berintegritas: Bongkar Carut Marut DPT!' itu.
Roger, sapaan akrabnya menilai benih-benih kecurangan mulai terlihat dari beberapa rangkaian peristiwa yang terjadi sebelumnya.
Tiga bulan lalu, mulai fakta ada mobilisasi ASN. Mulai dari anggaran yang dikeluarkan menjelang pemilu, yaitu anggaran pencitraan,†tegasnya.
Rangkaian peristiwa itu membuat tingkat prasangka masyarakat baik kepada penyelenggara negara maupun penyelenggara pemilu menjadi tinggi.
Jadi dari awal ada rentetan event yang membuat prejudis itu semakin besar,†tandasnya. [aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Fraksi Golkar Minta Pemprov Jatim Segera Bentuk Komite Daerah Keuangan Dan Ekonomi Syariah
- Menko Luhut Minta Pengadaan Tambahan Oksigen Untuk Pasien Covid-19 Dipercepat
- Renville Antonio Dikenang Sebagai Sosok Dermawan dan Bertanggung Jawab oleh Keluarga dan Teman