Pengurukan dan perbaikan jalan bekas galian box culvert alias gorong-gorong dilakukan warga Balongsari Dalam, RT 07 dan RT 04 RW 01, Kelurahan Balongsari, Kecamatan Tandes, Surabaya, Senin (27/11) malam.
- Jelang Lebaran, Polres Lamongan Intensif Sambangi dan Binluh Kamtibmas di Pusat Perbelanjaan
- Refleksi 729 Tahun: Transformasi Surabaya ke Depan
- Bapenda Bojonegoro Rilis Penerbitan SPPT PBB-P2 Tahun 2021
Meski sempat diguyur hujan, namun perbaikan tetap dilakukan. Nampak beberapa warga membentangkan terpal untuk menutupi jalan yang telah disemen.
"Ya hujan terus. Terpaksa buka tutup terpal. Kalau ga begitu, bekas semen hilang lagi," kata salah seorang warga.
Warga sebelumnya geram dengan pengerjaan gorong-gorong yang dilakukan pihak kontraktor. Usai pekerjaan selesai dan dibayar lunas, mereka kabur begitu saja. Padahal ada jalan warga yang terkena imbas gorong-gorong, tapi dibiarkan saja. Sehingga meninggalkan lubang menganga dan tidak layak untuk dilewati.
Akibatnya, beberapa ada yang terjatuh saat melintas. Dua pasangan suami istri terjatuh dan kepalanya hampir membentur dinding rumah warga. Sebelumnya ada pengangkut sampah yang terjungkal bersama motornya.
Saat hal ini dilaporkan ke Kelurahan Balongsari, Lurah Minarni mengaku tidak bisa berbuat apa-apa. Pasalnya, pihak kontraktor yang mengerjakan gorong-gorong sulit dihubungi.
Karena banyak orang yang celaka saat melintas jalan tersebut, apalagi saat ini memasuki musim hujan, maka warga berinisiatif untuk menguruk dan memperbaiki sendiri.
"Ini ga ada campur tangan kelurahan. Ga ada campur tangan kontraktor. Ini murni swadaya warga RT 04 RT 07. Kami ambil gragal dari masjid, beli pasir dan semen sendiri. Ya kita patungan," kata warga saat mengerjakan perbaikan.
Kendati demikian, warga menyesalkan tidak ada tanggungjawab dari pihak kontraktor.
"Seharusnya kontraktor seperti ini tidak usah ditunjuk. Kalau bisa di-blacklist selamanya. Itu kontraktor kurang ajar. Mereka bisanya merusak dan kabur. Padahal sebelumnya warga sudah kompromi. Bagian depan rumh warga juga bersedia dibongkar. Bahkan warga yang rumahnya terkena pengerjaan gorong-gorong, memperbaiki sendiri. Yang parah memang jalan ini. Ini jalan warga. Malah kontraktornya kabur," tutur warga RT 04.
Begitu perbaikan jalan selesai dan hendak membubarkan diri, beberapa warga nyinyir yang ditujukan pada pemangku kebijakan setempat.
"Kayaknya perlu diresmikan 'bupati'. Kan biasanya pejabat-pejabat bupati sering lewat sini," sindir warga.
"Hei, bupatinya lagi sibuk rapat. Mana ada waktu ngurusi beginian," balas warga lain.
Sayangnya hingga berita ini diturunkan, Kantor Berita RMOLJatim belum mendapat informasi dari pihak Kelurahan Balongsari terkait nama kontraktor gorong-gorong.
Kasi Trantib Kelurahan Balongsari, Hakim saat dikonfirmasi tidak berani menyebut nama kontraktornya.
Hanya saja Hakim mengatakan bahwa pihak kontraktor saat dihubungi berjanji masih menyiapkan bahan dan tukangnya.
"Masih disiapkan bahan dan tukangnya pak. Jumat atau Sabtu," kata Hakim meneruskan pesan dari kontraktor.
Nyatanya, janji itu tinggal janji. Hingga waktu yang dijanjikan, tidak ada perbaikan jalan dari pihak kontraktor. Malah warga mengambil inisiatif sendiri bergotong royong.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Video Pemukulan Rombongan Viral, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Kuntilanak Dan Pocong Jaga Pos Penyekatan Arus Balik Di Probolinggo
- Optimalkan Hasil Pertanian, Pemkab Malang Kolaborasi Dengan PT Petrokimia Gresik