Sekretaris Kabinet Pramono Anung mendadak jadi perhatian publik. Tepatnya setelah mantan Sekjen DPP PDIP itu melontarkan pernyataan yang melarang Presiden Joko Widodo berkunjung ke Kediri karena takut mengalami nasib buruk.
- Rektor Unhan RI Terima Bintang Kehormatan dari Perancis
- Hasto PDIP Tanggapi Tewasnya Saksi Cabup Sampang Hingga Keterlibatan Aparat Terkena Masalah
- RUU Cipta Kerja Bisa Jadi Solusi di Tengah Krisis Ekonomi Akibat Pandemik
Menurut Pramono, Kediri merupakan wilayah yang angker untuk didatangi presiden. Dirinya bercerita bahwa dahulu, Presiden keempat KH Abdurrahman Wahid sempat berkunjung ke Kediri sebelum lengser.
Menanggapi hal yang tersebut, pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komaruddin, menyatakan, harus diakui masyarakat Indonesia memang masih banyak yang percaya dengan hal-hal berbau klenik.
"Masih banyak yang mempercayai kejawen. Artinya kepercayaan terhadap agamanya rendah, tapi kejawaannya tinggi," ungkapnya saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (16/2).
Ujang mengingatkan, walaupun kepercayaan klenik itu masih tinggi, namun bukan sesuatu yang bijak jika hal tersebut dikemukakan ke ranah publik.
Selain itu, takdir Jokowi memimpin negeri ini ada di tangan Tuhan Yang Maha Esa. Artinya, kunjungan ke daerah Indonesia tidak akan mempengaruhi kekuasaan presiden. Jika Tuhan belum berkehendak yang bersangkutan akan lengser.
"Jatuh atau tidaknya Jokowi kan ketentuan Tuhan. Seandainya mau ke Kediri, ya silakan saja, kok dilarang-larang," ucap Ujang.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Zulhas Becandain Shalat, Jubir Amin: Tidak Lucu Dan Tidak Patut
- Jokowi: OKI Harus Tuntut Pertanggungjawaban Israel atas Kekejaman di Palestina
- Pemutaran Perdana Film Tjoet Nya’ Dhien Bakal Dihadiri Menteri BUMN