Mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) diingatkan untuk tidak terpengaruh iklan-iklan rekrutmen bekerja di luar negeri ilegal yang ada di media sosial.
- Kemunculan Anggota TNI di Kantor MA Perlu Dievaluasi
- Miris, Kasus Eksploitasi Anak Meningkat 2,5 Kali Lipat Di Masa Pandemi
- Christina Aryani Ajak Masyarakat Melawan Maraknya Kampanye Digital Perkawinan Anak
Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Christina Aryani meminta mahasiswa Poltekpar Lombok yang juga calon pekerja migran potensial sektor hospitality itu melaporkan ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTB, jika melihat iklan rekrutmen bekerja di luar negeri yang mencurigakan.
"Ini harus dipahami, karena walaupun sudah jelas, tapi tetap aja ada yang jadi korban. Kami minta adik-adik (Poltekpar) begitu melihat satu iklan, jangan langsung percaya, verifikasi informasinya. Kami punya BP3MI NTB di sini, bisa menjadi sumber untuk mengecek informasi," kata Christina dalam keterangannya dimuat RMOL, Selasa, 25 Maret 2025.
Selain melalui BP3MI, politikus Golkar ini juga meminta mahasiswa Poltekpar Lombok atau masyarakat yang melihat iklan rekrutmen ilegal untuk menyampaikan melalui website dan media sosial Kementerian P2MI.
Kehadiran Wamen Christina di Poltekpar Lombok ini guna memberikan informasi peluang serta tips dan trik kerja prosedural di luar negeri.
Mantan Anggota Komisi I DPR ini mengaku bangga dengan keinginan mahasiswa Poltekpar Lombok yang hampir 78 persen ingin bekerja di luar negeri seperti Malaysia dan negara tujuan lain.
"Nah jika minat itu sudah ada, menjadi tugas kami untuk menjelaskan prosedurnya seperti apa, supaya mereka bisa lebih terarah, aman dan paham aturan bekerja di luar negeri," ungkap Christina.
Saat ini, lanjut dia, Turki, Kroasia dan Bulgaria sedang membuka peluang untuk pekerja migran dari Indonesia di sektor hospitality. Tiga negara itu menjadi alternatif pasar sektor hospitality selain Malaysia atau Taiwan.
"Nah, tentunya kompetensi disiapkan, bahasa juga menjadi syarat yang mesti dipersiapkan. Sehingga alangkah baiknya, jika dari awal mereka masuk ya, mereka sudah diberikan pencerahan soal peluang kerja luar negeri. Sudah mulai dibuka pikirannya bahwa ada lho kemungkinan kerja di luar negeri," jelas dia.
Dalam kesempatan itu, Chistina juga meninjau layanan lounge pekerja migran di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid (BIZAM) Lombok.
Orang nomor dua di Kementerian P2MI ini juga akan mengisi kuliah umum soal Migrasi Aman dan Peluang Kerja Luar Negeri di Politeknik Kesehatan milik Kementerian Kesehatan (Poltekes Kemenkes) Mataram pada Rabu besok, 26 Maret 2025.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Pemerintah Diminta Hati-hati Buka Moratorium Pekerja Migran ke Arab Saudi
- Penembakan Lima WNI di Malaysia, DPR Panggil Kemenlu
- Disnaker Kabupaten Madiun Beri Pembinaan Pengelolaan Keuangan Keluarga Pekerja Migran