Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad mengaku mencium adanya upaya pelemahan KPK pada calon pimpinan (capim) KPK yang akan membahayakan masa depan pemberantasan korupsi di Indonesia.
- Komisi I DPR RI Kawal Sejumlah Isu Strategis Untuk Diplomasi ke Korsel
- Ini Hakim-hakim di Persidangan Kasus Pembunuhan Brigadir J
- Polsek Galis Bekuk Spesialis Pencuri Motor Peziarah
"Kami melihat bahwa ada semacam ancaman yang sangat berbahaya yang akan menimpa KPK apabila proses seleksi pimpinan KPK yang sekarang ini terus dilanjutkan dan meloloskan orang-orang bermasalah," ucap Abraham Samad di Kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (28/8).
Kriteria beberapa capim KPK yang bermasalah diantaranya adalah ada beberapa nama yang mempunyai catatan pernah menghambat proses penegakkan hukum oleh KPK, tidak patuh melaporkan LHKPN dan diduga melakukan berbagai pelanggaran etik ketika bertugas di KPK.
Dengan demikian, Abraham Samad berharap Presiden Joko Widodo merespons pernyataan sikap tersebut dengan tidak meloloskan nama-nama yang dianggap bermasalah.
"Oleh karena itu kita sebagai mantan pimpinan dan tokoh masyarakat sangat berharap ada respons yang serius dari bapak presiden untuk segera tidak meloloskan nama-nama yang bermasalah yang kami anggap bisa melumpuhkan dan merontokkan lembaga yang kita cintai yaitu KPK," pungkasnya, seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL. [mkd]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Kasus Dugaan Kekerasan Seksual, Bos Sekolah SPI Kota Batu Dituntut 15 Tahun Penjara
- Dugaan Ada Kegiatan Prostitusi, Pegawai Royal KTV Diperiksa Polda Jatim
- Tilap Uang Arisan Bodong, Wanita di Kabupaten Madiun Divonis 1 Tahun 10 Bulan