Pemkot Probolinggo lakukan insepeksi mendadak (Sidak) di sejumlah lokasi untuk mengetahui ketersediaan bahan pokok guna keperluan lebaran.
- Pasca Penertiban, 97 Pedagang Siap Masuk di Lantai Dua Pasar Keputran Utara
- Halal Bihalal Bersama Para ASN, Bupati Ipuk Minta Kebaikan Ramadan dalam Bekerja
- Saling Ejek saat Live TikTok Berujung Perkelahian, Satpol PP Surabaya Amankan Enam Remaja
Sidak yang dilakukan oleh Dinas Koprasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) bersama tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Probolinggo tersebut, menyisiri pasar tradisional dan Bulog di wilayah Kota Probolinggo.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Setiorini Sayekti yang memimpin Sidak menyebut, selain bertujuan untuk mengecek ketersediaan pangan menjelang lebaran, juga untuk memantau kelancaran distribusi sekaligus memantau keterjangkauan harga sebagai upaya stabilisasi harga dan membangun komunikasi yang efektif.
“Komunikasi efektif ini dalam artian, bahwa ketika terjadi kekurangan persediaan, ini dikomunikasikan dengan pihak lain yang bisa mensuplai. Pihak lain ini bisa dari daerah lain atau misal seperti Bulog yang memiliki jaringan atau akses,” terangnya dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (30/4).
Lokasi pertama yang dikunjungi tim, yang terdiri dari Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (DPKPP), Satgas Pangan, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Bulog, adalah Pasar Baru. Di sana, Asekbang Rini memantau harga dan stok ketersediaan daging sapi, telur, cabai rawit, bawang merah, bawang putih dan sejumlah sembako.
Dari lokasi ini diketahui, harga daging sapi masih stabil di kisaran Rp 110 ribu per kg dan stok aman. Harga beras dengan kualitas premium, turun di kisaran angka Rp 1000 per kg di tingkat agen distributor, termasuk daging ayam broiler yang turun harga di angka Rp 35 ribu per kg setelah sebelumnya sempat bertahan di angka Rp 40 ribu.
Sementara itu harga bawang merah, cabai rawit, cabai merah besar dan telur ayam broiler mengalami penurunan.
Hal itu berbanding terbalik dengan harga bawang putih yang justru mengalami kenaikan pada dua Minggu terakhir menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Dari lokasi pertama, tim lalu bergerak ke gudang Bulog sub Divre VIII di kawasan Belokan, Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Kanigaran.
Sebanyak 3.200 ton beras siap memenuhi stok kebutuhan masyarakat di tiga wilayah kewenangan Bulog, yakni Kota/Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Lumajang hingga setahun ke depan.
Bergeser ke lokasi ketiga, yakni peternakan ayam di Sumbertaman. Dari pemilik peternakan ayam terbesar di Kota Probolinggo Edi Santoso, diperoleh keterangan bahwa harga ayam broiler hidup dijual Rp 22 ribu per ekor. Ketersediaan stok ayam sekira 25 ton ini, ungkapnya, melimpah dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga lebaran nanti.
Dan terakhir di gudang beras di Jalan Mastrip. Di lokasi inipun, stok beras dinilai sangat cukup untuk mengcover kebutuhan masyarakat hingga beberapa bulan ke depan.
“Dari hasil sidak ini Alhamdulillah tidak ada temuan, situasinya juga kondusif. Harga-harga masih relatif stabil, meski demikian tetap harus diperhatikan utamanya pada malam-malam likuran dimana masyarakat biasanya ada tradisi selametan, biasanya harga-harga berfluktuasi,” jelas Asisten Rini.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Terkendala NIK Tak Aktif, Ribuan Warga Bondowoso Belum Bisa Divaksin
- Konsisten Ciptakan Ekosistem Perekonomian Berkelanjutan Antar Daerah, Gubernur Khofifah Dinobatkan Sebagai Tokoh Ekonomi Regional dalam PWI Jatim Award 2025
- Cegah Penyebaran Omicron, Pemkot Kediri Minta Warga dan Sekolah Membatasi Mobilitas