Badan dan Sandi Negara (BSSN), Djoko Setiadi mengatakan ada potensi serangan siber menjelang Pemilihan Presiden dan Pemilihan Legislatif 2019. Ancaman serangan itu bahkan sudah terdeteksi oleh aparat dalam jumlah banyak.
- Ukraina Berhasil Rebut Kembali Kota Chuhuiv, Dua Jenderal Rusia Dilaporkan Tewas
- Projo Jatim Kolaborasi Dengan TKD, Siapkan Strategi Khusus Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
- IDG Jatim Rendah, Sri Untari: Keterwakilan Perempuan Di Parlemen Menurun
"Kita harapkan dengan kesadaran seluruh bangsa ini kita bersama-sama menciptakan situasi yang aman. Kalau kita melarang itu juga kan ada aturannya, jadi mari kita sharing hal-hal yang baik saja," imbuhnya.
Direktur Deteksi Ancaman BSSN, Sulistyo menjelaskan, ancaman serangan siber menjelang Pemilihan Umum 2019 datang dari dalam dan luar negeri. Salah satu yang paling berbahaya adalah upaya menargetkan institusi penyelenggara seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Yang utama itu hack, leak, and amplify. Yang pertama itu melakukan proses hacking. Banyak cara teknik yang digunakan untuk ganggu infrastruktur siber Pemilu. Misalnya sistem IT-nya diganggu, lalu ada serangan DDOS," ujar pejabat di lingkungan BSSN tersebut.
Kemudian leak, yaitu berkaitan dengan pembocoran informasi. Ini biasanya micro targeting, misalnya data peserta (konstituen Pemilu).
"Ada informasi pribadi yang sifatnya private dicuri dan diambil," kata Sulistyo.
Salah satu serangan siber yang pernah mencuat adalah peretasan menggunakan Distributed Denial of Service, atau populer dikenal dengan DDoS, yang pernah melumpuhkan situs KPU. Teknik serangan ini membanjiri situs dengan permintaan tinggi pada saat bersamaan, sehingga mengakibatkan server menjadi down.
Selain berkoordinasi dengan KPU RI terkait pengamanan Pemilu, BSSN juga telah menggandeng penyelenggara internet dan platform media sosial seperti Facebook dan Twitter. [bdp
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Singapura Lebih Cerdik Menegosiasikan Perjanjian FIR, Indonesia Terkecoh
- Kader Golkar Yang Layak Diusulkan Di Pilgub Jatim: Ada Blegur, Sahat Dan Sarmuji
- Innalillahi, Anggaran Eijkman Sebelum Dilebur ke BRIN Lebih Kecil dari Influencer