Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 1, Muhaimin Iskandar, dikenal sebagai sosok humoris. Belakangan, lelaki yang akrab disapa Cak Imin itu juga mempopulerkan istilah "slepet".
- Penusukan Syekh Ali Jabaer, Din Syamsuddin: Polri Jangan Mudah Menyimpulkan Pelaku Orang Gila
- Suaranya Hilang di 14 TPS, Caleg Demokrat Bangkalan Datangi PPK Kwanyar
- Tingkat Pengangguran Terbuka di Jatim Turun 0,48 Persen, Gubernur Khofifah Pemulihan Ekonomi Berjalan Efektif
Slepet, menurut dia, dalam Bahasa Indonesia berarti melecut. Istilah itu juga populer di kalangan santri, merujuk pada penggunaan kain sarung untuk menyabet.
Cak Imin yang didukung Partai Nasdem, Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Kebangkitan Bangsa, itu menjelaskan, slepet memiliki makna sama seperti revolusi.
"Tapi kata revolusi agak kacau, sejak revolusi mental gagal dijalankan dengan baik," kata Cak Imin di hadapan ribuan massa, saat kampanye di GOR Jatidiri, Kota Semarang, Minggu (24/12).
Pernyataan Cak Imin itu seolah menyindir Presiden Joko Widodo yang memang berjargon revolusi mental.
Cak Imin yang berpasangan dengan Anies Baswedan itu pun terus menggaungkan narasi perubahan. Untuk mewujudkan hal itu, tegas Cak Imin, diperlukan keberanian untuk menyelepet.
"Ketimpangan yang masih menganga harus kita slepet, korupsi yang merajalela wajib kita slepet, dan hilangnya keadilan serta etika juga wajib kita slepet," tukas Cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan itu, disambut riuh hadirin.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Respon Cak Imin soal Rencana Pemberian Gelar Pahlawan Soeharto: Kita Pasrah!
- Kondisi Ekonomi yang Tidak Menentu dan Biaya Wisuda: Beban Tambahan bagi Masyarakat Menjelang Lebaran
- Sumardi Dorong OPD Pemprov Jatim Maksimalkan Pelayanan Meski Ada Efisiensi Anggaran