Acara reuni akbar mujahid 212 diusulkan tidak digelar lagi mendekati Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 karena dinilai mengandung unsur politis.
- Akhirnya, Tarif Ojek ke Wisata Gunung Kelud Diturunkan
- Ini Strategi Hotel Radja Hadapi PSBB Jawa-Bali
- Lestarikan Adat, Barong Ider Bumi Berlangsung Meriah
Padahal, lanjut mantan Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) ini, jadwal kampanye Pilpres sebenarnya sudah diatur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Untuk itu, ia menyarankan agar kegiatan semacam itu tidak digelar lagi sebelum pelaksanaan ajang Pilpres April tahun depan.
"Nggak perlu mempertontonkan kuantitas. Kuantitas itu harus dibuktikan di Pemilu saja. Karena sejuta, dua juta (massa yang hadir) bukan jaminan (menang di Pilpres), jumlah penduduk kita saja sekitar 260 juta," tukasnya.[bdp]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Bakal Punya Jembatan Gantung Terpanjang, Pariwisata Jabar Siap Bangkit
- Mini Agrowisata Surabaya Jadi Destinasi Edukasi Favorit Anak-anak, Sehari Bisa Tembus 500 Pengunjung
- Event Milenial Sadar Wisata Pulau Banyak Sukses Digelar