Jaringan Kiai dan Santri Nasional (KJSN) terus menyisir segala penjuru Indonesia untuk meraih kemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Kali ini wilayah pantai utara (Pantura) Jawa Barat menjadi target mendulang suara.
- LaNyalla Ingatkan Jangan Ada Drama Bisnis Vaksin
- Siaga Tsunami Pantai Selatan, BPBD Bareng Masyarakat Susuri Jalur Evakuasi Pantai Konang Trenggalek
- Larangan Kampanye di Lembaga Pendidikan, Bawaslu: Politisi Boleh Masuk Kampus?
Acara ini dihadiri sekitar 2.000 orang dari unsur kiai, bu nyai dan santri. Ketua Dewan Penasihat JKSN, KH Asep Saifuddin Chalim, menegaskan kewajiban warga nahdliyin memilih KH. Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
"Sosok KH. Maruf Amin yang sudah diketahui bersama sebagai Rois Am PBNU. Rois Am PBNU itu adalah kepalanya NU. Maka jika ada orang NU yang tidak memilih Jokowi-KH Maruf Amin maka Ia sama saja menginjak kepalanya NU," tegas Kiai Asep melalui keterangan tertulisnya kepada Kantor Berita .
Dirinya juga menilai, Pilpres kali ini menjadi ajang pertarungan antara pendukung Ahlusunnah Waljamaah dan Aliran Radikalisme.
"Karenanya, jangan sampai negara ini dipimpin oleh Calon pemimpin yang disetir oleh kelompok radikal. Negara ini harus dipimpin oleh Pemimpin yang menjalankan dan didukung oleh kelompok Ahlusunnah waljamaah," ungkap putra salah satu pendiri NU ini.
Khofifah Indar Parawansa selaku Ketua Dewan Pengarah JKSN menegaskan jika ditunjuknya KH. Ma'ruf Amin sebagai pendamping Jokowi di Pilpres merupakan sebuah kebanggaan.
"Dan keharusan bagi kita warga NU dan seluruh banom NU yaitu Muslimat NU, Fatayat NU, Anshor, IPNU dan lainnya untuk memilih bapak Jokowi - KH. Maruf Amin," tambah Ketua Umum PP Muslimat NU ini.
Sementara itu deklarasi ini juga dihadiri beberapa perwakilan pengurus JKSN dari Kab Garut, Kota Bandung, Kab Bandung Barat, Kab Bandung, Kab Bekasi, Kota Banjar untuk mengikuti konsolidasi lanjutan yang dipimpin langsung oleh KH. Asep Saifuddin Chalim.[aji]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Di Balik Kepentingan Penggunaan Ivermectin, Natalius Pigai: Mereka Menari di Atas 77.583 Mayat
- Ucapan Joseph Paul Zhang Dinilai Mengganggu Kehidupan Umat Beragama
- Represif ke Warga Desa Wadas, Megawati Mestinya Pecat Ganjar