RMOLBanten. Ganjalan bagi Presiden Joko Widodo melaju di Pilpres 2019, diantaranya janji yang belum ditepati dan ulah relawan yang kerap membuat masalah. Selain itu, ada juga konflik antar partai pendukung.
- Burhanuddin Muhtadi: Presidential Threshold 20 Persen Tidak Lazim di Negara Lain
- Minimalisir Paham Radikalisme, MWC NU Dau Tekankan Peluas Wawasan Agama dan Kebangsaan
- Petani Deklarasi Dukung Gus Muhaimin Maju Capres 2024
Untuk alasan konflik antar partai pendukung, Fahri menjabarkan bahwa Jokowi kini memang di atas kertas menjadi calon yang paling banyak diusung partai. Ada 7 parpol yang masuk kabinet dan ada juga partai relawan.
Namun demikian, dia mengatakan bahwa partai pendukung ini hanya ingin memanfaatkan incumbent sebagai merek dagang.
Parpol pendukung Jokowi ini sekarang sadar bahwa jika mau punya nama maka jual lah yang punya nama. Sehingga apabila nama itu didekatkan maka parpol akan mendapatkan efek popularitas,†ujarnya.
Lambat laun, para partai itu akan berebut menjadi partai yang paling mewakili presiden. Ini yang kemudian menjadi awal konflik yang semakin tajam. Konflik ini bisa memiliki efek negatif bagi presiden sehingga ditinggal dan lari ke lain hati.
Konflik ini sekarang ada di belakang layar dan sesekali muncul tanpa terasa. Terutama di antara partai besar.
Sementara itu ada juga tiga partai yang paling agresif memanfaatkan presiden.
Ketiga partai itu adalah partai kuning, partai biru, dan merah baru....ada apa dengan partai merah?†tukasnya.
Dukungan partai yang besar, sambungnya, bisa membuat Jokowi menjadi banyak dukungan di pilpres, bisa juga sebaliknya. Jokowi bisa ditinggalkan di penghujung pendaftaran seperti nasib Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry.
Demikiankah faktanya. Apakah itu akan membuat presiden makin banyak pendukung atau malah todak dapat? Saya mau ambil contoh, Tengku Erry incumbent di Sumatera utara. Awalnya dia paling banyak ke dukung tapi akhirnya gagal tidak dapat tiket,†tutup Fahri dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL. [dzk]
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Vaksin Baru Asal China Akan Diproduksi di Indonesia, Begini Kata Luhut
- Puguh Wiji Pamungkas Apresiasi Langkah KPK, Dorong Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
- Keliling Sapa Warga Jember, Gus Fawait Janji Bantu Petani Dan Pengrajin Alsintan