Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta ASEAN untuk segera membuat travel corridor atau koridor perjalanan untuk memastikan konektivitas barang, jasa, dan pelaku ekonomi.
- KPAI: Hanya Segelintir Peserta Pemilu Utamakan Kepentingan Anak Selama Kampanye
- Effendi Simbolon Sebut TNI "Gerombolan", Dandim Demak: Kami Bukan Prajurit Sewaan
- Ratusan Ribu Relawan Kumpul di Sidoarjo, Cak Imin Yakin Menangkan Pilpres 2024
Hal tersebut Jokowi sampaikan saat memberikan pidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-36 yang diselenggarakan secara virtual pada Jumat (26/6) dari pukul 08.30 WIB hingga 10.45 WIB.
Jokowi melalui Menteri Liar Negeri Retno Marsudi mengatakan, perlunya travel corridor dilakukan demi memulihkan ekonomi kawasan yang terhantam pandemik Covid-19.
Jokowi juga meminta ASEAN untuk mempercepat pemulihan ekonomi mengingat berdasarkan laporan Dana Moneter Internasional (IMF), pertumbuhan ekonomi dunia direvisi dari minus 3 persen menjadi minus 4,9 persen.
"Dalam menyikapi hal tersebut, presiden menyampaikan pentingnya seluruh negara ASEAN bekerja lebih keras," ujar Retno usai pertemuan.
"ASEAN perlu mulai melakukan pengaturan mengenai ASEAN travel corridor secara hati-hati, terukur, dan bertahap. Dimulai dengan essential bussiness travel corridor berdasarkan protokol kesehatan yang ketat," terangnya.
Selain untuk mempercepat pemulihan ekonomi, koridor perjalanan tersebut juga menjadi bukti atas arti strategis komunitas ASEAN, baik untuk kawasan maupun dunia internsional.
"Presiden mengatakan, hendaknya para pemimpin ASEAN menugaskan para menteri untuk mulai membahas ASEAN travel corridor ini," demikian Retno seperti dimuat Kantor Berita Politik RMOL.
ikuti terus update berita rmoljatim di google news
- Duet Sipil-Militer Paling Diminati, Nama Jenderal Andika Muncul Ke Permukaan
- Forum Rektor Indonesia Serukan Pemilu Damai dan Tolak Pecah Belah
- Mahfud Kritik Jokowi, Fahri Hamzah: Tak Pantas, Dia Masih Menikmati Jabatan Menteri